Kendari (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara membutuhkan anggaran sekitar Rp7 triliun untuk menuntaskan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.

Hal itu disampaikan Walikota Kendari Dr Asrun dalam forum diskusi bertajuk "Pemimpin Berbicara" yang digelar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kendari, Minggu.

"Jalan adalah sarana dasar yang merupakan kebutuhan utama masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari sehingga mutlak menjadi perhatian," kata Asrun yang saat ini sedang mempersiapkan diri maju sebagai calon gubernur Sultra periode 2018-2023.

Ruas jalan strategis yang harus mendapat prioritas di Sultra, antara lain, Tinanggea-Basaala (Kabupaten Konawe Selatan), Mowewe-Uluiwoi (Kabupaten Kolaka Timur), Maligano-Ereke (Kabupaten Buton Utara), Raha-Lakapera (Kabupaten Muna), Wawotobi-Lasolo (Kabupaten Konawe- Kabupaten Konawe Utara) dan jalan lingkar Kabupaten Konawe Kepulauan.

Selain jalan-jalan primer tersebut, kata Asrun yang Ketua DPC Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Kendari juga jalan usaha tani untuk memudahkan akses para petani, baik untuk mengangkut pupuk, bibit maupun hasil produksi.

"Tentu infrastruktur jalan dan jembatan yang terbangun harus terkoneksi dengan pelabuhan, bandara maupun terminal sebagai simpul-simpul terjadinya transaksi," katanya.

Asrun yang berlatar belakang birokrasi berkompetensi di bidang sarana wilayah optimistis ketersediaan infrastruktur jalan dan jembatan antarwilayah atau daerah satu dengan yang lain menjamin terwujudnya kemakmuran.

"Kesejahteraan petani belum terwujud secara maksimal karena tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk memasarkan hasil produksi. Itulah pentingnya pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan," ujar Asrun.

(S032/M019)

Pewarta: Sarjono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017