Bandarlampung (ANTARA News) - Bupati Lampung Tengah Mustafa membuka festival ogoh-ogoh yang merupakan festival ogoh-ogoh terbesar di Lampung, Minggu, dengan diikuti 28 ogoh-ogoh yang diparadekan dalam ajang tahunan tersebut.

Bupati dalam keterangan diterima di Bandarlampung, menyatakan bangga karena ogoh-ogoh telah menjadi bagian dari kekayaan budaya di Lampung Tengah. Ia juga bangga karena jumlah peserta dari tahun ke tahun terus meningkat.

"Tahun lalu hanya diikuti 22 ogoh-ogoh, tahun ini naik menjadi 28 ogoh-ogoh dan menjadi festival terbesar di Lampung. Saya apresiasi sekali dan siap mendukung segala upaya pelestarian adat istiadat serta budaya di Lampung Tengah," kata Mustafa.

Dia menambahkan, festival ogoh-ogoh merupakan rangkaian kedua dari sebelumnya acara Melasati di Kecamatan Seputihbanyak. Pihaknya berjanji akan terus menjaga seluruh kekayaan budaya di Lampung Tengah tanpa melihat latar belakang suku dan wilayahnya.

Sebagai bentuk apresiasi kepada para tokoh agama, tahun ini Pemkab Lampung Tengah akan mengirimkan beberapa tokoh agama untuk lawatan ke beberapa negara pusat keagamaan sesuai agama masing-masing. Untuk umat Hindu, Mustafa akan mengirimkan 10 orang melakukan perjalanan rohani ke India.

Sementara itu, Raja Sekala Berak Edward Syah Pernong yang hadir dalam acara tersebut menuturkan, festival ogoh-ogoh bukan hanya milik masyarakat Bali, tetapi juga menjadi milik masyarakat Lampung Tengah. Membaurnya warga dari berbagai etnis dan suku menjadi bukti kerukunan umat beragama di Lampung Tengah sudah berjalan baik.

"Kekompakan ini harus diapresiasi. Festival ogoh-ogoh adalah ekspresi syukur sekaligus kesiapan umat Hindu menyambut tahun baru Sakha. Festival ini juga simbol instropeksi diri. Menghilangkan Keangkaraan murka, dan masyarakat Bali di Lampung Tengah pandai membaca diri, melakukan langkah-langkah yang mengarah kebaikan," kata dia.

Melalui parade ogoh-ogoh, dia berharap akan membentuk masyarakat yang lebih baik, yang guyup dan santun. "Sepakat dengan Bupati Mustafa, kebudayaan yang kita miliki harus dilestarikan. Saya mengapresiasi festival ogoh-ogoh ini, semoga menjadi akar budaya yang terus lestari sampai anak cucu kita," katanya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, parade ogoh-ogoh diikuti oleh 14 kelompok dimana masing-masing kelompok mengirimkan dua ogoh-ogoh dan selanjutnya diarak keliling di jalan-jalan untuk kemudian dibakar.

Parade ogoh-ogoh merupakan rangkaian kegiatan menyambut Hari Raya Nyepi yang jatuh Selasa (28/3). Sebelumnya digelar acara Melasati yang berlangsung di Danau Tirta Gangga kecamatan Seputihbanyak. Acara tersebut diikuti ribuan umat Hindu di Lampung Tengah yang bertujuan sebagai penyucian diri.

Pewarta: Triono Subagyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017