Artinya, seluruh umat beragama mampu menghargai serta menghormati perbedaan antar-kalangan umat beragama. Tentu hal ini merupakan peran para tokoh agama dan masyarakat yang memelihara toleransi."
Surabaya (ANTARA News) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan acara pawai seni Ogoh-Ogoh yang digelar di Pura Segara, Komplek TNI AL, Kenjeran, Kota Surabaya, Senin, mampu membawa pesan damai bagi semua umat beragama.

"Artinya, seluruh umat beragama mampu menghargai serta menghormati perbedaan antar-kalangan umat beragama. Tentu hal ini merupakan peran para tokoh agama dan masyarakat yang memelihara toleransi," kata Risma saat menghadiri acara ogoh-ogoh.

Risma berharap momen Hari Raya Nyepi mampu menjadikan warga Surabaya lebih baik dan selalu rukun satu dengan yang lain. "Saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah Nyepi bagi segenap umat Hindu di Surabaya," katanya.

Ketua Walaka Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jawa Timur, Nyoman Sutantra mengatakan ada berbagai persembahan dan tarian dibentuk secara unik oleh umat Hindu termasuk penampilan sebelas ogoh-ogoh. Acara yang diselenggarakan untuk memperingati Tahun Baru Saka 1939.

Selain dihadiri Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, juga dihadiri Pangdam V Brawijaya dan jajaran Kodiklatal serta pimpinan Parisada Hindhu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Jawa Timur.

Nyoman Sutantra mengatakan tema yang diangkat dalam perayaan ini untuk memperkuat toleransi kebhinekaan berbangsa dan bernegara demi keutuhan NKRI.

"Meskipun kita berbeda, kita tetap satu bangsa dan satu bahasa, yaitu Indonesia. Oleh karenanya sesama manusia tidak boleh saling menyakiti," katanya.

Wayan juga menjelaskan makna sebelas ogoh-ogoh yang ditampilkan dalam acara tersebut. Bentuk ogoh-ogoh tersebut ada kaitannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu merefleksikan ego dan nafsu umat manusia.

"Diharapkan manusia mampu mengubah kehidupan yang dulunya tidak baik, kini menjadi lebih baik," kata Wayan.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017