Purwakarta (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) menyatakan bahwa semua golongan kendaraan terhitung mulai tanggal 1 April 2017 pukul 00.00 WIB sudah bisa melewati, Jembatan Cisomang di KM 100+700 jalan tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) Jawa Barat.

"Ahamdulillah penanganan darurat jembatan sejak akhir tahun lalu sesuai rencana dan insya Allah mulai 1 April, semua kendaraan sudah bisa melewatinya," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono kepada pers di lokasi Jembatan Cisomang, Senin.

Namun, kata Basuki, untuk kendaraan angkutan berat golongan lima beban gandar yang bisa melewati maksimum 10 ton dan beban kendaraan maksimum 45 ton.

"Nanti operator jalan tol dan Korlantas Polri akan melakukan dan mereka yang melanggar akan dikeluarkan dari jalan tol," katanya.

Basuki juga menyebutkan untuk mendeteksi angkutan berat dengan beban berlebih di jalan tol akan menggunakan teknologi "Weigh in motion Design" Para pelanggar dari arah Jakarta menuju Bandung akan dikeluarkan di KM 72, sedangkan sebaliknya di KM 120," katanya.

Basuki juga menegaskan pelarangan truk beban lebih ini secara bertahap akan diterapkan di seluruh ruas jalan nasional.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri akan menetapkan hal ini secara nasional. Jadi, nanti ada semacam Surat Keputusan Bersama," kata Basuki.

Basuki juga menambahkan pihaknya juga sudah menginstruksikan kepada seluruh Badan Usaha Jalan Tol untuk melakukan monitoring terhadap seluruh jembatan tol yang dioperasikan.

"Jembatan panjang setipe ini di jalan tol lain juga banyak seperti di Tol Cipali, Semarang-Solo. Kalau tidak dilaksanakan, akan ada sanksi terkait SPM-nya (Standar Pelayanan Minimum). Kenaikan tarifnya bisa ditunda," kata Basuki.

Dirut PT Jasa Marga Tbk Desi Arryani menyatakan kesiapannya untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait, khususnya untuk sosialisasi dan pelarangan truk dengan beban maksimal 45 ton lima gandar.

"Truk overload di jalan tol itu sekitar 70 persen dan ini sudah saatnya ditertibkan karena dampaknya tidak hanya merusak jalan, juga mengancam keselamatan di jalan dan jalan tol," kata Desi.

Terkait dengan perbaikan Jembatan Cisomang, Desi memperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp135 miliar.


Lima Pekerjaan

Basuki juga merinci, terkait dengan pekerjaan perbaikan jembatan sejak akhir tahun lalu, terdiri, satu berupa pengupasan tanah (cutting) di sekitar A1 PO P1, kedua pemasangan "Strutting Baja" penghubung pilar P2- P3.

Kemudian, ketiga berupa pemasangan "Bored-pile" pada pilar P2 dan "Soldierpile" di antara pilar P1-P2, keempat berupa pemasangan "Connection Beam" dari pilecap pilar P2 "Grouting Epoxy" pada A1, PO, Pl, P2, PS, A2.

Kemudian, terakhir kelima pemasangan selimut (Carbon Reinforced Fiber Polymer/CFRP) sebagai perkuatan pilar P2, P3, dan P4.

"Penanganan pekerjaan jembatan fokusn pada dua dua hal yakni menghentikan pergerakan pada pilar-pilar dan mengembalikan kekuatan struktur jembatan," demikian Basuki.

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017