Mojokerto (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur menggunakan penahan banjir dari bambu yang dipasang di sejumlah lokasi banjir bandang di Desa Kali Katir, Gondang, Mojokerto.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto M Zaini, Selasa mengatakan, selain menggunakan bambu, pihaknya juga menggunakan karung yang diisi dengan pasir.

"Pemerintah Kabupaten Mojokerto melakukan langkah cepat dengan melihat langsung lokasi kejadian bencana banjir bandang di Desa Kalikatir, Kecamatan Gondang," katanya.

Ia mengemukakan, tingginya curah hujan pada Minggu malam (26/3) lalu diketahui berimbas pada meluapnya Sungai Klorak yang membawa material pasir dan lumpur.

"BPBD Kabupaten Mojokerto, bekerjasama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Cipta Karya, Badan Lingkungan Hidup, TNI dengan dibantu masyarakat, melakukan tindakan darurat dengan membuat penahan banjir dari ribuan karung plastik berisi pasir dan anyaman bambu," katanya.

Ia mengatakan, tujuh unit rumah dan satu unit warung, sudah didata oleh BPBD untuk segera diajukan ke pemerintah daerah guna pengajuan bantuan.

"BPBD Kabupaten Mojokerto juga telah melakukan pembersihan lokasi banjir (rumah dan jalan), serta fasilitas umum yakni sumber air bersih yang tersumbat. Serta membangun jembatan darurat penghubung Desa Kalikatir dan Desa Dilem," katanya.

Ia menjelaskan, BPBD sudah melakukan koordinasi dengan dinas instansi teknis terkait untuk membahas langkah-langkah penting apa yang harus diterapkan dan apa saja kebutuhan masyarakat dan sebagainya.

Pemerintah Kabupaten Mojokerto menghimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem.

"Kami himbau kepada masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, mengingat cuaaca ekstrem saat ini," katanya.

Sementara itu, Margono salah seorang warga mengutarakan harapan agar pengembalian fungsi sungai seperti semula segera dilaksanakan.

"Warga meminta Pemerintah Kabupaten Mojokerto agar secepatnya melakukan normalisasi sungai, membangun tanggul, dan perbaikan DAM," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya ingin sungai bisa pulih lagi, mengingat kondisinya yang sudah dangkal dan membutuhkan tindakan normalisasi secepatnya.

"Kami juga ingin pemerintah membantu membangun tanggul dan perbaikan DAM. Bantuan rumah kami harap bisa terealisasi segera," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017