Jakarta (ANTARA News) - Uber Technology Inc kembali menguji mobil otonom di jalan raya pada Senin, dan optimistis dengan program tersebut tiga hari setelah salah satu mobilnya terlibat kecelakaan di Tempe, Arizona, Amerika Serikat.

Uber mendapat penyelidikan singkat dan dinyatakan aman untuk melanjutkan uji kendaraan di tiga kota yaitu Tempe, San Fransisco dan Pittsburgh, kata juru bicara yang menolak disebutkan namanya, kepada Reuters.

Sebelumnya pada Jumat Uber menangguhkan program percontohan itu di ketiga kota setelah tabrakan, di mana sebuah mobil yang dikendarai manusia "gagal mengerem" saat kendaraan Uber berbelok, kata juru bicara kepolisian Tempe, Josie Montenegro.

Mobil Uber berada dalam mode swakemudi saat kecelakaan itu. "Kendaraan bertabrakan, menyebabkan kendaraan otonom berguling ke samping. Tak ada yang cedera serius," kata Montenegro dalam sebuah surat elektronik.

Seorang pengemudi dan insinyur berada di kursi depan mobil otonom berjenis SUV Volvo itu, yang merupakan persyaratan standar untuk pengujian mobil swakemudi, sementara kursi belakang kosong.

Laporan lengkap polisi terkait kejadian diperkirakan keluar pada pertengahan pekan ini, kata Detektif Lily Duran dari Departemen Kepolisian Tempe.

Dia mengatakan kendaraan Uber tidak bersalah dalam tabrakan itu. Foto dan video yang diunggah di Twitter oleh Fresco News menunjukkan SUV Volvo terbalik ke samping setelah terlibat tabrakan dua kendaraan dan tampak rusak ringan.

Para ahli kendaraan otonom mengatakan kecelakaan yang melibatkan mobil tersebut memang bisa terjadi namun seiring berkembangnya teknologi swakemudi juga akan meningkatkan keselamatan semua orang di jalan raya.

Program mobil swakemudi Uber sebelumnya mengalami kontroversi. Bulan Desember lalu, Uber memindahkan mobil-mobilnya dari San Fransisco ke Arizona setelah mengalami kebuntuan dengan Departemen Kendaraan Bermotor California (DMV).

Uber menolak untuk mengajukan permohonan izin pengujian kendaraan otonom di jalan raya, dan DMV mencabut pendaftaran 16 kendaraan swakemudi Uber.

Uber kemudian mengajukan permohohnan dan menerima izin awal bulan ini.

Perusahaan itu juga menghadapi gugatan dari unit kendaraan otonom milik Alphabet Inc, Waymo, yang menuduh Uber mencuri rancangan teknologi penting bernama Lidar.

Uber mengatakan klaim Waymo salah, demikian Reuters.
Penerjemah: Try Reza Essra
Copyright © ANTARA 2017