kami memiliki munisi dalam inventori kami yang bisa meruntuhkan seluruh gedung. Dan dalam kasus ini kami tidak menggunakannya
Washington (ANTARA News) - Panglima tentara Amerika Serikat di Irak menyatakan jenis senjata yang ditembakkan koalisi pimpinan AS di Mosul barat dalam serangan udara baru-baru ini seharusnya tidak menimbulkan ledakan besar yang meruntuhkan seluruh gedung. Pernyataan ini membersitkan pesan bahwa ISIS-lah yang berperan dalam merenggut ratusan warga sipil tewas menyusul serangan udara AS itu.

"Sebenarnya munisi kami, fakta bahwa seluruh gedung ambruk, sejatinya bertentangan dengan penglibatan kami," kata Letnan Jenderal Stephen Townsend kepada para peliput Pentagon.

"Munisi yang kami gunakan seharusnya tidak meruntuhkan seluruh gedung. Itulah salah satu hal yang sedang kami coba cari tahu dalam proses penyelidikan karena kami memiliki munisi dalam inventori kami yang bisa meruntuhkan seluruh gedung. Dan dalam kasus ini kami tidak menggunakannya."

Baca juga: (AS akui serangan udara Mosul yang tewaskan puluhan warga sipil)

Kesaksian bertolak belakang muncul sejak ledakan besar pada 17 Maret di distrik al-Jadida di Mosul barat di mana pasukan Irak yang mendapat dukungan serangan udara dari koalisi pimpinan AS berperang untuk mengusir ISIS dari kota kedua terbesar di Irak itu.

Para penyidik sendiri sudah berada di Mosul untuk menentukan apakah serangan udara koalisi pimpinan AS atau ledakan yang dipicu ISIS yang telah menyebabkan ledakan besar yang menghancurkan seluruh gedung dan telah menewaskan lebih dari 200 orang, demikian Reuters.

Baca juga: (Serangan udara tewaskan 16 orang di penjara Idlib Suriah)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017