Moskow (ANTARA News) - Rusia pada Selasa (28/3) menandatangani serangkaian perjanjian bilateral dengan Iran saat Presiden Vladimir Putin menjamu Presiden Iran Hassan Rouhani dalam kunjungan kenegaraan perdananya ke Moskow.

Pertemuan antara Putin dan Rouhani, yang semakin dekat berkat dukungan bersama mereka terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad, sebagian besar berfokus pada peningkatan hubungan ekonomi di bidang energi dan industri.

Putin mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan di televisi setelah pertemuan itu bahwa perdagangan antara kedua negara "meningkat lebih dari 70 persen" tahun lalu.

"Ini sungguh hasil yang sangat bagus mengingat bahwa itu dicapai di tengah kondisi global yang tidak stabil dan volatilitas yang terus menerus terjadi di pasar komoditas dan mata uang," kata Putin sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Pernyataan bersama yang dirilis Kremlin menyatakan bahwa ada "perhatian khusus" pada kerja sama di bidang energi, dengan kedua pihak berjanji melanjutkan upaya untuk menstabilkan pasar internasional.

Selain kerja sama di Suriah, hubungan di bidang energi dan pertahanan antara Iran dan Rusia juga meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Rusia akan membangun sembilan dari 20 reaktor nuklir yang direncanakan Iran dan hadir sebagai mitra senjata jangka panjang, dengan memasok sistem pertahanan rudal S-300 ke Iran.

Hubungan Rusia dan Iran meningkat di bawah kepemimpinan Rouhani meski kedua negara memiliki sejarah pelik mengenai wilayah, minyak dan ideologi Komunis.(mr)
 

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017