Ternate (ANTARA News) - Kepala BNNP Maluku Utara (Malut), Brigjen Pol Richard Nainggolan menyatakan, fenomena kalangan selebriti terjerat kasus narkotika, terkini dengan tertangkapnya Ridho Rhoma mengkonsumsi narkotika jenis sabu.

"Sebuah kesalahan fatal jika mengandalkan jenis narkotika apapun untuk berbagai alasan terutama untuk menambah stamina," kata Richard di Ternate, Rabu.

Menurut dia, banyak kalangan seperti selebriti, politisi, akademisi, pekerja bahkan mahasiswa dan pelajar yang memiliki aktivitas tinggi menyalahgunakan narkotika jenis sabu, tentu saja karena gaya hidup atau dibujuk pengedar narkotika dengan iming-iming menambah stamina, lebih percaya diri dan mudah fokus, padahal itu hanya dampak sesaat.

"Faktanya, karena efek sesaat tersebut pengguna sabu akan mengalami ketergantungan dan disinilah dimulai bencana pada diri sendiri," ungkap Jenderal Bintang Satu ini.

Selain itu, kata Richard, sabu memberikan efek energi yang berlebihan dan memberi semangat pada penggunanya akibat zat methamphetamin pada narkotika golongan I ini.

Energi yang berlebihan ini kemudian akan berimbas pada kondisi tubuhnya yang mudah merasa gelisah dan tidak bisa diam.

Richard menambahkan pada saat meledaknya energi dan rasa seperti terbang seolah tidak ada beban hidup merupakan pengaruh dari zat amphetamine yang terdapat dalam sabu.

Oleh karena itu, bila seseorang sudah menjadi pecandu narkotika jenis sabu ini mereka mudah bertindak agresif akibat perasaan sensitif dan mudah tersinggung sehingga mudah bertindak anarkis.

Selain itu paranoid atau takut yang berlebihan yakni kondisi dimana pecandu sabu merasa seperti dikejar-kejar dan merasa hidupnya terancam juga sering berhalusinasi dialami pecandu berat.

Richard mengingatkan berbagai cara akan dilakukan pengedar narkoba untuk meregenerasi pasar.

"Jadi, jangan mau dibodohi pengedar, mereka menikmati keuntungan dan kekayaan hidup sementara para pengguna yang dirugikan baik kesehatan fisik maupun mental," kata Richard.

(T.KR-AF/A029)

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017