Jakarta (ANTARA News) - Perdamaian dunia menjadi satu pertanyaan yang mengemuka pada babak tiga besar ajang pemilihan Puteri Indonesia 2017 yang berlangsung Jumat malam ini. 

Ketiga finalis mendapatkan pertanyaan mengenai cara mereka menjaga perdamaian dunia bila nantinya terpilih mewakili tanah air di kontes internasional. 

"Apapun tujuan kontes ratu sejagat, tujuan akhirnya adalah mendorong terciptanya perdamaian dunia. Jika Anda terpilih sebagai Puteri Indonesia 2017, dan mewakili Indonesia di forum tersebut, apa yang dapat Anda sarankan bagi terciptanya perdamaian dunia?," demikian pertanyaan yang diucapkan presenter Choky Sitohang saat itu. 

Kevin Liliana, finalis dari Jawa Barat memilih pendekatan budaya untuk menjaga perdamaian dunia. 

"Jika saya terpilih menjadi Puteri Indonesia, tentunya saya sebagai perempuan akan banyak mendapat kesempatan memperlihatkan budaya Indonesia. Menurut saya pendekatan budaya adalah pendekatan paling efektif untuk mendorong sebuah perdamaian dunia," kata dia.

"Maka dari itu, jika saya terpilih saya akan memperkenalkan budaya, berbicara bersama negara lain, bertukar pengalaman budaya yang kita miliki di negara masing-masing. Niscaya perdamaian itu akan terjadi, jika kita saling menerima budaya kita masing-masing dan tanpa mengklaim budaya lain," sambung Kevin.

Untuk pertanyaan yang sama, finalis dari DKI Jakarta 5, Bunga Jelitha Ibrani mengutamakan persamaan ketimbang membesar-besarkan perbedaan. 

Dia juga berencana bertemu wakil-wakil dari negara lain, untuk menjaga perdamaian dunia. 

"Ajang ratu sejagat memang untuk menciptakan perdamaian dunia, dan juga mempererat persaudaraan antar negara. Kita harus mengutaman persamaan tanpa harus ada perbedaan," tutur Bunga. 

"Dan jika saya diizinkan mewakili di ajang internasional, saya akan bertemu dengan wakil negara lain 80 negara, akan menjadi pengalaman luar biasa bagi saya dan juga bisa menjadikan diri saya lebih bijaksana," sambung dia.

Sementara itu, Karina Nadila, finalis dari Nusa Tenggara Timur mengutamakan sikap toleransi. 

"Selalu bertoleransi, agar selalu tercipta kehidupan harmonis," tutur Karina atau kerap disapa Nina itu.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017