Semarang (ANTARA News) - Kepala Badan Narkotika Nasional, Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso, geram atas peredaran narkoba. Dia ingin lebih tegas memberantas peredaran narkoba dan ingin berguru tentang ini pada Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.

Sudah banyak penjahat, pencoleng, hingga bandar narkoba mati ditembak aparatur Filipina atas perintah Duterte. 

"Hasil polling menunjukkan 92 persen rakyat Filipina setuju tindakan tegas Presiden Duterte terhadap pelaku penyalahgunaan narkotika," kata Waseso, di Semarang, Selasa. Dia ada di Markas Komando Kodam IV/Diponegoro Semarang untuk menjelaskan pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan tentara dan polisi. 

Ia mengaku ingin bertemu langsung dengan Duterte untuk belajar tentang pemberantasan narkotika. 
"Mumpung masih ada kesempatan," kata dia.

Dalam pemberantasan narkotika, ia ingin tindakan tegas konsisten terhadap para pengguna maupun pengedar. Meski hanya satu gram, narkotika berdampak luar biasa terhadap nyawa manusia.

Salah satu upaya, lanjut dia, tindakan tegas terhadap pelaku penyalahgunaan narkotika, khususnya residivis.
"Meringankan beban lembaga pemasyarakatan, jangan sampahnya diberi ke lembaga pemasyarakatan," tambahnya.

Selain itu, kata dia, perang melawan narkotika harus dimulai dengan membangun komitmen aparat negara dan penegak hukum. "Bagaimana mau tertibkan orang lain, kalau kita sendiri tidak tertib," katanya. 

Pewarta: IC Senjaya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017