Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) secara bertahap akan mempersiapkan bahan bakar minyak (BBM) berstandar Euro 4 di seluruh wilayah Indonesia pada 2025 atau setelah kilang baru di Balikpapan selesai dibangun.

Afandi, Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina, memprediksi harga bahan bakar berstandar Euro 4 akan sedikit lebih mahal dari Pertamax Turbo dengan spesifikasi Ron 98 yang dijual seharga Rp 9.150 per liter.

"Harganya tergantung pembandingnya, sekarang Pertamax Turbo itu harganya berapa? Itu mendekati Euro 4. Euro lebih mahal lagi, pasti di atas Rp 9 ribu (per liter) ," ucap Afandi kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Di sisi lain, Afandi mempertanyakan kesiapan masyarakat Indonesia yang terbiasa menggunakan bahan bakar berstandar Euro 2 untuk beralih bahan bakar Euro 4 yang lebih mahal.

Ia menilai tidak semua masyarakat siap karena bahan bakar dengan Premium dengan Ron 88 masih digunakan masyarakat padahal Pertamina sudah mengeluarkan Petralite, Pertamax hingga Pertamax Turbo dengan spesifikasi yang lebih bagus.

"Pertamina sudah inistaif mengeluarkan Pertamax, Petralite dan Turbo. Tapi masyaratnya bagaimana? siap atau bagaimana?" ucap dia. "Mobil sekarang mestinya sudah tak bisa pakai premium tapi masih ada yang pakai."

Pertamina menjelaskan ada kemungkinan mengimpor bahan bakar Euro 4 jika Indonesia mulai menerapkan pada tahun depan. Kendati demikian, Afandi tidak menjelaskan akan mengimpor dari mana karena masih menyusun roadmap.

"Impornya belum tahu," cetus Afandi.

"Kilangnya masih bertahap. Kualitas yang bagus dihasilkan dari kilang yang baru," lanjut dia. "Kilang kita belum siap, kalau belum siap ya kita impor."

(Baca juga: Pertamax Turbo laris dibeli pengguna mobil mewah)

Pewarta:
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017