Tarakan, Kalimantan Utara (Antara) -- Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mendorong Kalimantan Utara untuk dapat mengekspor listrik ke negara tetangga, mengingat provinsi ke-34 ini sangat kaya akan sumber daya alam.

"Kalau provinsi tetangga Kalimantan Utara masih impor listrik dari negara tetangga, saya yakin dalam beberapa tahun ke depan Kalimantan Utara mampu mengekspor listrik," ujar Bambang dalam sambutannya di acara Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Kalimantan Utara (Musrenbangprov Kaltara), dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Utara di Tarakan, Kalimantan Utara (5/4).

Untuk wujudkan cita-cita tersebut, Bambang melanjutkan bahwa pemerintah dan masyarakat Kalimantan Utara siap berubah, dari yang sebelumnya bergantung kepada kekayaan sumber daya alam dan energi beralih ke industri pengolahan dan manufaktur. "Strategi lompatan pembangunan misalnya juga dapat dilakukan dengna menyediakan konektivitas antar wilayah di Kalimantan Utara maupun dengna menyediakan Kawasan Ekonomi Khusus," kata Bambang.

Dalam arahannya, Bambang memaparkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2018 yang terdiri dari empat langkah:

1. Perkuatan perencanaan dan penganggaran dengan fokus pada Prioritas Nasional dan Program Prioritas 2018
2. Perkuatan perencanaan proyek-proyek prioritas pembangunan
3. Perkuatan perencanaan berbasis wilayah hingga detail lokasi pembangunan
4. Perkuatan integrasi sumber pendanaan, baik yang bersumber dari swasta, BUMN, dan pemerintah

Bambang menambahkan terdapat beberapa proyek prioritas nasional di Kalimantan Utara yang siap digarap, diantaranya adalah preservasi dan pelebaran jalan BTS Bulungan - Tanjung Selor, revitalisasi rehabilitasi kota Tanjung Selor, pembangunan jalan menuju Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning, hingga penyediaan infrastruktur sumber daya air bagi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).



Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017