Samarinda, Kalimantan Timur (ANTARA News) - Banjir di Kota Samarinda yang awalnya menimpa Perumahan Bengkuring pada Senin (3/4), dalam empat hari ini meluas dan semakin dalam hingga menggenangi sudut-sudut kota, bahkan jalan protokol Gatot Subroto.

"Sekarang di Blok C Perumahan Bengkuring ketinggian air mencapai 1,5 meter dan banyak warga yang mengungsi. Sedangkan di rumah ibu saya, di Blok D yang datarannya agak tinggi, di jalananan terendam kisaran 60 cm, dan dalam rumah kami terendam 25 cm," ujar Wiwid Marhaendra Wijaya, warga Samarinda, Kamis.

Rabu kemarin ketinggian air di dalam rumah Wiwid masih setinggi 20 cm, namun mulai siang ini naik menjadi 25 cm.

Baca juga: (Banjir rendam kawasan Kota Samarinda, tinggi air 1,5 meter)

Baca juga: (Genangan air di Samarinda bertambah naik)

Banjir pun kini meluas ke Perumahan Griya Mukti, kawasan Gunung Lingai, kawasan Pemuda yang meliputi Jalan Pemuda, Pemuda I, Pemuda II, Pemuda III, Pemuda IV. Kemudian Jalan Kesehatan, Jalan Gelatik, Jalan Letjen Sutoyo, Jalan Gelatik, Jalan DI Panjaitan bagian dalam, terutama yang dekat dengan bantaran Sungai Karang Mumus.

Lurah Gunung Lingai Syarifuddin mengungkapkan air setinggi sampai 1,5 meter menutupi RT 5, 6 dan RT 7. Total rumah terendam di Gunung Lingai adalah 1.000 rumah.

Banjir Samarinda dalam empat hari ini akibat hujan intensitas tinggi dan hujan di Muara Badak (Kutai Kartanegara) yang merupakan hulu Sungai Karang Mumus, sehingga debet air terus naik.

Banjir mengakibatkan banyak kendaraan memutar mencari jalan lain yang tidak banjir dan ini membuat jalan-jalan alternatif menjadi macet.

Pewarta: M. Ghofar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017