Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah bersama pelaku usaha dari Indonesia dengan Afghanistan menyelenggarakan dialog bisnis membahas potensi kerja sama ekonomi dan investasi kedua negara, salah satunya sebagai negara penghubung.

"Indonesia sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam memiliki pasar terbesar di Asia Tenggara dan dapat menyediakan pintu masuk kepada negara-negara di kawasan ASEAN," kata Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rosan Roeslani dalam sambutannya saat Dialog Bisnis Indonesia-Afghanistan di Hotel Shangrila, Jakarta pada Kamis.

Dialog dihadiri oleh Presiden Afghanistan M Ashraf Ghani, Duta Besar Afghanistan untuk Indonesia Roya Rahmani, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Duta Besar RI untuk Afghanistan Arief Rahman.

Rosan menjelaskan kendati kerja sama Afghanistan dinilai sebagai negara non-tradisional oleh dunia bisnis Indonesia, namun hal itu membuat potensi bisnis dan investasi kedua negara terbuka begitu besar.

Kadin mencatat total volume perdagangan bilateral pada 2016 tercatat menurun dari 2015 yaitu 16,25 juta dolar AS dari sebelumnya 36,6 juta dolar AS.

Rosan menjelaskan itu disebabkan karena kurangnya kepercayaan dan perdagangan yang dilakukan secara tidak langsung oleh pengusaha kedua negara.

"Sejumlah upaya dapat diusung untuk memperkuat pertukaran ekonomi dan bisnis selain membangun kepercayaan bersama dan kepercayaan diri di antara pebisnis serta bagaimana mempromosikan perdagangan secara langsung," kata Rosan.

Sementara itu, Presiden Ashraf Ghani juga menawarkan peluang bagi Indonesia untuk memafaatkan posisi Afghanistan menjadi negara penghubung untuk masuk ke kawasan Asia Tengah dan Asia Selatan.

Ia menjelaskan Afghanistan mengembangkan sejumlah dryport menjadi kawasan ekonomi khusus untuk membantu pengelolaan logistik bagi produk-produk yang akan didistribusikan baik ke Afghanistan maupun negara lain di kawasan Asia Tengah.

"Kami dapat menjadi negara penghubung bagi Indonesia untuk memasuki pasar di Asia Tengah. Afghanistan juga menyediakan jalur transmisi listrik dan jalur pipa gas bagi beberapa negara di Asia Selatan," kata Presiden Afghanistan.

Presiden Ashraf Ghani melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia selama 2 hari sejak Rabu (5/4) hingga Kamis.

Ashraf juga telah berkunjung ke Istana Merdeka bertemu Presiden Joko Widodo membahas sejumlah kerja sama antara lain di bidang ekonomi, sosial serta peningkatan kapasitas SDM.

Usai melakukan dialog bisnis, Presiden Ashraf akan berkunjung ke Masjid Istiqlal dan bertemu beberapa ulama Indonesia pada Kamis sore sebelum melanjutkan kunjungan kenegaraan ke Singapura.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017