Mogadishu (ANTARA News) – Sedikitnya 14 warga sipil tewas dan beberapa orang lainnya cedera setelah minibus yang mereka tumpangi mengenai ranjau darat di Lower Shebelle, Somalia selatan pada Kamis (06/04), menurut keterangan polisi.

“Sebanyak 14 warga sipil, tujuh di antaranya perempuan, tewas akibat ledakan ranjau darat dekat Golweyn. Minibus mengangkut 21 orang ketika melewati ranjau dan sebagian besar dari mereka tewas akibat ledakan,” ujar polisi setempat, Ibrahim Isack kepada AFP.

“Ranjau dipasang oleh teroris bersenjata,” ujar Isack, mengenai Al Shabaab, yang memiliki hubungan dengan ekstremis Al Qaeda.

Kendaraan nahas itu sedang dalam perjalanan dari kota Bulomarer menuju Marka ketika mengenai ranjau dekat Desa Golweyn yang berlokasi sekitar 120 kilometer dari ibu kota di kawasan yang diperebutkan antara pasukan pemerintah bersama Uni Afrika dan militan Shabaab.

Ledakan terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden Mohamed Abdullahi Mohamed mengumumkan perang melawan ekstremis yang terus melancarkan serangan di wilayah pedesaan dan ibu kota Mogadishu.

“Saya mengumumkan perang di negara ini dan meminta rakyat untuk mendukung militer nasional dalam memerangi teroris,” ujar presiden, yang juga dikenal dengan nama panggilan Farmajo, dalam konferensi pers.

Farmajo, yang dilantik pada Februari lalu, mengganti panglima militer, kepala kepolisian dan kepala badan intelijen nasional sebagai upaya memerangi ekstremis.

“Kami sangat menyesalkan anak-anak yang disesatkan dan kami memberikan ultimatum 60 hari kepada gerilyawan Shabaab untuk menyerahkan diri jika tidak mereka akan menghadapi konsekuensi,” ujarnya.

“Saya juga menawarkan amnesti kepada para pemuda yang disesatkan dengan ide-ide ekstremis yang salah.”
(ab/)



Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017