Jika AS benar-benar melakukan tindakan, maka kami siap untuk ambil bagian."
Istanbul (ANTARA News) - Turki akan mendukung aksi militer Amerika Serikat (AS) di Suriah, menyusul serangan kimia yang menewaskan puluhan korban jiwa di Provinsi Idlib pada Selasa (4/4), dan akan siap membantu jika diperlukan, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Selama ini Turki sangat mengecam Presiden Suriah Bashar al Assad dan telah berulang kali menyerukan kejatuhannya.

Namun, Turki dalam aksi militernya sejauh ini hanya difokuskan melawan petempur ISIS dari wilayah selatan perbatasannya dan memeriksa kemajuan pejuang Kurdi Suriah, demikian laporan kantor berita Reuters.

Negara-negara Barat serta Turki menuduh Pemerintah Suriah melaksanakan serangan gas beracun pada Selasa lalu, yang setidak-tidaknya menewaskan 70 orang, termasuk sekira 20 anak-anak.

"Jika AS benar-benar melakukan tindakan, maka kami siap untuk ambil bagian," demikian dilansir surat kabar harian Hurriyet, mengutip Erdogan dalam wawancara dengan penyiar televisi Kanal 7.

Seorang pejabat AS mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan (Pentagon) dan Gedung Putih sedang melakukan diskusi tentang opsi militer dalam menanggapi aksi serangan itu.

Sementara itu, Rusia, yang mendukung pemerintah Suriah, telah mengatakan bahwa kematian para korban itu disebabkan oleh kebocoran gas dari depot tempat kelompok pemberontak menyimpan senjata kimia, setelah serangan udara Suriah terjadi.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017