Kinshasa (ANTARA News) - Perdana Menteri Samy Badibanga secara resmi mengundurkan diri pada Jumat (7/4), dua hari setelah Presiden Joseph Kabila berjanji akan menunjuk perdana menteri baru berdasarkan perjanjian pembagian kekuasaan dengan oposisi.

"Perdana menteri mengajukan pengunduran dirinya kepada presiden pada pukul 13.00" (1200 GMT), kata seorang sumber dari kantor perdana menteri itu kepada AFP.

"Presiden menerima surat pengunduran dirinya dan memintanya untuk menangani semua masalah saat ini."

Seorang juru bicara kabinet membenarkan pengunduran Badibanga.

Kabila mengumumkan dalam pidatonya pada Rabu bahwa dia akan mengangkat perdana menteri baru dalam waktu 48 jam dan mendesak oposisi untuk mengatasi pertikaian internalnya, serta menyerahkan daftar calon untuk mengisi jabatan perdana menteri.

Penunjukan perdana menteri baru tersebut merupakan bagian dari kesepakatan yang diperantarai oleh gereja Katolik berpengaruh pada Malam Tahun Baru, yang bertujuan menghindari krisis di negara Afrika tengah itu setelah Kabila menolak untuk mundur ketika masa jabatan kedua dan terakhirnya berakhir pada Desember.

Perjanjian tersebut akan memungkinkan Kabila (45) tetap berkuasa hingga pemilu pada akhir 2017, menjalankan pemerintahan bersama dengan pengawas transisi dan perdana menteri baru yang akan dipilih dari kubu oposisi.

Pengawas transisi itu seharusnya dipimpin oleh ketua oposisi senior Etienne Tshisekedi, yang menghimpun koalisi oposisi yang disebut "Rassemblement" (Kesatuan), namun dia meninggal dunia pada awal Februari, demikian dilansir AFP. (mr)  

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017