Jakarta (ANTARA News) - Satu lagi gerai kue keju asal Jepang yang meramaikan Indonesia: Uncle Tetsu.

Brand produk kue dan roti asal Fukuoka ini telah berdiri selama tiga dekade dan kini sudah memiliki cabang di 11 negara. Gerai pertama Uncle Tetsu di Indonesia dibuka di mal Central Park, Jakarta.

Nama Uncle Tetsu diambil dari sang pendiri, Tetsushi Mizokami yang lahir di keluarga pemilik sebuah toko permen dan kue kering terkenal di Fukuoka, Hakata Sweetshop.

Tetsu mulai belajar menjadi chef sejak berusia lima tahun menciptakan kue unggulan Japanese soft cheesecake yang diramu dari keju Australia, mentega Eropa, tepung Jepang yang disempurnakan dengan teknik memasak Negeri Sakura.

Setelah sukses di Jepang, Uncle Tetsu membuka cabang di Hongkong, Malaysia, Korea, Australia, Kanada hingga Amerika. Rencananya gerai kue ini juga akan menjajaki pasar Singapura

Hidangan menarik yang ditawarkan Uncle Tetsu Shop meliputi berbagai cake dan dessert, mulai dari Japanese Cheesecake, Baked Cheesetart, Zuccotto Cake, Madelaine, Panna Cotta hingga Ice Cream.

Semuanya dibuat langsung tanpa pengawet dan perasa buatan.
Japanese cake ala Uncle Tetsu bisa dimakan dengan dua cara, yakni dalam keadaan hangat sehingga terasa lembut, ringan, harum dan tidak terlalu manis. Cara memanaskannya dengan microwave selama 30 detik. 

Bila disantap dalam keadaan dingin, kue terasa lebih padat dan manis.

Cheesecake Uncle Tetsu bisa bertahan di suhu ruangan selama 12 jam dan tiga hari bila disimpan di freezer.

Setiap produk dibuat dengan bahan impor yang sama seperti di gerai yang ada di negara lain. Meski demikian, ada beberapa produk lokal yang digunakan yang sudah disetujui pihak Jepang.

Uncle Tetsu menjamin hasil akhirnya tetap memiliki rasa yang sama seperti di Jepang.

Saat ini pihak Uncle Tetsu Indonesia sedang mempersiapkan sertifikasi halal untuk semua produknya. Di negara jiran Malaysia, gerai kue Jepang ini telah mendapat sertifikasi halal.

Selain di Central Park, Uncle Tetsu juga akan membuka cabang di dua lokasi lain di Indonesia.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017