Genset sekolah sempat kita operasikan namun sistem jaringan ke server sedikit terlambat dan sekitar 15 menit listrik PLN kembali normal
Tanjung (ANTARA News) - Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Kelua, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Wagimin mengatakan pelaksanaan Ujian Nasional sempat terhenti karena mati lampu.

"Genset sekolah sempat kita operasikan namun sistem jaringan ke server sedikit terlambat dan sekitar 15 menit listrik PLN kembali normal," jelas Wagimin di Tanjung, Senin.

SMA Negeri Kelua merupakan salah satu sekolah di Bumi Saraba Kawa ini yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sehingga terganggu jika listrik dari PLN mati.

Wagimin mengatakan peserta UN di SMA Negeri Kelua tahun ini sebanyak 126 orang sedangkan komputer yang tersedia hanya 46 unit, dengan rincian 20 unit komputer milik sekolah dan sisanya swadaya dari siswa.

Karena terbatasnya sarana komputer untuk pelaksaan UNBK akhirnya sekolah membaginya dalam dua shif.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Tanjung Taufik Rahman secara terpisah mengatakan, sekolahnya tidak menyiapkan genset untuk antisipasi jika terjadi pemadaman listrik PLN.

"Untuk SMA Negeri 1 Tanjung untuk pelayanan listrik di-backup PT Pertamina EP Aset V Tanjung Field jika ada pemadaman dari PLN," jelas Taufik.

Sementara itu jumlah peserta UN di Kabupaten Tabalong sebanyak 1.555 siswa dan hanya 10 sekolah yang melaksanakan UNBK, di antaranya SMA Negeri Kelua, SMA Negeri Muara Harus, SMA Negeri Muara Uya, SMA Negeri Bintang Ara, SMA Negeri Upau, SMA Negeri Jaro, SMA Negeri 1 Tanjung, SMA Negeri 2 Tanjung dan SMA Negeri 3 Tanjung.

Pewarta: Herlina Lasmianti
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017