Nganjuk (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf memimpin doa bersama dan tahlil korban tanah longsor di kediaman keluarga korban Paidi, warga Desa Blongko, Kabupaten Nganjuk, Senin malam.

"Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan dikuatkan dengan ujian dari Allah SWT," ujar Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim, di sela doa dan tahlil.

Sampai saat ini, Paidi belum diketahui keberadaannya karena masih dinyatakan hilang dan tim SAR belum mengetahui kondisi korban.

"Bagaimanapun keadaan korban, semoga diberi yang terbaik. Doa dan tahlil untuk seluruh korban semoga dikabulkan," ucap orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut.

Korban Paidi, kata dia, disaksikan oleh istrinya sendiri saat tertimbun tanah longsor di area sawah miliknya, namun tidak sempat menolong karena gerakan tanah yang begitu cepat dan besar.

Hadir dalam kesempatan tersebut mengikuti doa dan tahlil adalah keluarga, beberapa tetangga serta petugas dari tim SAR maupun relawan.

Selain di kediaman Keluarga Paidi, Gus Ipul yang didampingi Kepala BPBD Jatim Sudarmawan, Komandan Kodim 0810 Nganjuk Letkol Arhanud (Arh) Sri Rusyono juga berdoa bersama di kediaman seluruh korban hilang, yaitu Doni (23) dan adik kandungnya Bayu (14), kemudian Kodri (15) dan Dwi (17) yang keempatnya warga Dusun Sumber Bendo.

Musibah tanah longsor terjadi di Dusun Dolopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, tepatnya di area Gunung Wilis dengan ketinggian sekitar 10 meter, Minggu (9/4).

Longsor terjadi dengan luas sekitar 3 hektare, sementara secara keseluruhan yang rawan ada sekitar 7 hektare yang di lokasi mayoritas ditanami cengkih serta mangga.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017