Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) akan mengikutsertakan atlet-atlet pelatnas nomor kyorugi dalam Kejuaraan Kazakhstan Terbuka 2017 yang akan berlangsung pada 22-24 April, menyusul persiapan SEA Games 2017 di Malaysia pada Agustus.

"Atlet-atlet kyorugi kami juga akan mengikuti Islamic Solidarity Games di Baku, Azerbaijan. Mereka akan bertanding pada 14-18 Mei," kata pelatih pelatnas PBTI Rahmi Kurnia di Jakarta, Selasa.

Tim Kyorugi Taekwondo Indonesia yang akan mengikuti Kejuaraan Kazakhstan Terbuka 2017 terdiri atas sembilan atlet pelatnas putra dan tiga atlet putri.

Sembilan atlet kyorugi putra itu adalah
Reinaldy Atmanegara (54 kg), Marstio Embrian H (54 kg), Adam Yesid F (58 kg), Ibrahim Zarman (63 kg), Chairul Adzan (63 kg), Dinggo Ardian P (68 kg), Syamsul Hilali (80 kg), dan Lukas (80 kg).

Sementara, tiga atlet kyorugi putri yaitu Dhean Titania Fazrin (46 kg), Mariska Halinda (53 kg), dan Shaleha fitriana Y (62 kg).

Rahmi mengatakan atlet-atlet kyorugi taekwondo Indonesia akan kembali berlatih di Jakarta selepas mengikuti Islamic Solidarity Games.

"Mereka lalu akan mengikuti pelatihan luar negeri di Korea Selatan, pada 2 Juni. Selama di Korea Selatan, mereka juga akan mengikuti kejuaraan dunia pada 24-30 Juni," katanya.

Selain atlet-atlet nomor kyorugi, PBTI juga akan mengikutsertakan atlet-atlet nomor poomsae pada beberapa ajang uji coba di luar negeri seperti World Taekwondo Beach Championships di Yunani pada 2-5 Mei serta Austria Terbuka 2017 pada 16-17 Juni.

"Atlet-atlet poomasae juga akan mengikuti pelatihan di Korea Selatan. Tapi, lokasinya berbeda dengan atlet-atlet kyorugi," kata Rahmi.

PBTI, menurut Rahmi, harus jeli melihat potensi medali pada setiap kelas pertandingan dalam SEA Games 2017 menyusul aturan baru pertandingan taekwondo yang memperbolehkan kontingen untuk memilih kelas pertandingan.

"Kami juga harus melihat peta persaingan dari tim Thailand, Vietnam, serta tim tuan rumah Malaysia pada setiap kelas pertandingan," katanya.

Aturan lain yang juga baru dalam pertandingan taekwondo, lanjut Rahmi, adalah tendangan-tendangan serangan harus lebih bertenaga sehingga menghasilkan poin bagi atlet.

"Atlet juga diperbolehkan untuk mendorong lawan pada posisi berdekatan dan akan mendapatkan poin jika lawannya jatuh. Jika mengikuti aturan pertandingan yang lama, atlet dilarang mendorong lawan," katanya.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017