Kita harus melakukan semua yang bisa untuk mendesak Rusia agar memutuskan hubungan dengan Assad ..."
Lucca (ANTARA News) - Kelompok tujuh negara maju utama (Group 7/G7) bergabung dengan sekutu Timur Tengah untuk mengucilkan Presiden Suriah Bashar al-Assad, beberapa jam sebelum Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) terbang ke Rusia, negara pendukung utama Bashar, Selasa.

Menteri luar negeri anggota G7 melakukan pertemuan pada Selasa, dengan timpalan mereka dari Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania dan Qatar, yang semua menentang kekuasaan Bashar, untuk membahas perang saudara enam tahun di Suriah.

Tekanan diberikan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memutuskan hubungan dengan Bashar, yang pasukannya dituduh melancarkan serangan gas kimia di kota dikuasai pemberontak pada pekan lalu, yang menewaskan 87 orang, termasuk 31 anak-anak.

Pada Senin (10/4), Perdana Menteri Inggris Theresa May berbicara kepada Presiden AS Donald Trump, dan keduanya setuju bahwa ada "jendela kesempatan" untuk membujuk Rusia agar memutuskan hubungan dengan Assad, kata juru bicara May layaknya dikutip Reuters.

Inggris dan Kanada pada Senin juga menyampaikan bahwa sanksi dapat diberikan terhadap Moskow, jika terus mendukung Bashar al-Assad, yang menjadi Presiden Suriah sejak 10 Juli 2000 menggantikan ayahnya Hafizh al-Assad setelah meninggal dunia sebulan sebelumnya.

Sementara itu, Presiden Bashar menyatakan pihak Barat adalah dalang di balik serangan bahan kimia ke wilayah Idlib pada Selasa pekan lalu (4/4) untuk membenarkan serangan peluru kendali AS. Percaturan politik Suriah mencatat Bashar menang dalam pemilihan umum 2000 (99,7%) dan berikutnya 2007 menang 97,6%.

Pada Senin kemarin, Trump berbicara melalui telepon dengan Kanselir Jerman Angela Merkel tentang serangan AS terhadap pangkalan udara Suriah pada pekan lalu, yang dilancarkan sebagai tanggapan atas serangan senjata kimia, yang diduga dilakukan pemerintahan Assad, dan mengucapkan terima kasih atas dukungan Jerman.

"Saya pikir kita harus bersatu dan dalam negosiasi ini. Kita harus melakukan semua yang bisa untuk mendesak Rusia agar memutuskan hubungan dengan Assad, setidaknya ke titik bahwa mereka siap untuk berpartisipasi dalam mencari solusi politik," kata Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel, Senin.

Ia menambahkan, "Saat ini adalah waktu tepat untuk membicarakan masalah ini, bagaimana masyarakat internasional, dengan Rusia, Iran, Arab Saudi, Eropa, dan AS, dapat mendorong maju perdamaian untuk Suriah dan menghindari peningkatan gerakan militer atas perang lebih lanjut."

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017