Jakarta (ANTARA News) - Pelatnas Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) menyiapkan atlet-atlet pengganti Mohamad Rozikin dalam tim estafet jelang Asian Grand Prix 2017 pascakecelakaan yang terjadi pada atlet asal Jawa Timur di sekitar Stadion Pakansari Cibinong, Bogor, pada Sabtu (8/4).

"Kami akan mencoba menyiapkan Eko Rimbawan dari Kalimantan Tengah, I Dewa Mudiasa dari Bali, dan Bayu Kertanegara. Kami sudah pernah mencoba formasi dengan beberapa atlet lain," kata kepala pelatih pelatnas PASI Eni Sumartoyo di Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) Jakarta, Selasa.

Tim estafet pelatnas PASI sebelumnya terdiri dari Yaspi Boby, Fadlin, Iswandi, dan Rozikin. Formasi itu pernah mencatatkan waktu 39,28 pada kejuaraan Singapura Terbuka 2016.

"Saya kira Eko yang lebih dahulu menggantikan Rozikin. Eko bisa menjadi pelari pertama. Kami sudah mencoba berbagai formasi sejak awal latihan," katanya.

Ia mengaku optimistis atlet-atlet pengganti Rozikin punya kemampuan yang tidak terlalu jauh karena mereka juga atlet-atlet lari nomor 100 meter dan 200 meter.

"Tim estafet itu lebih mementingkan pertukaran tongkat dan pelari pertama punya peranan untuk mendapatkan start yang lebih cepat," katanya.

Tim atletik Indonesia, lanjut Eni, akan mengikuti Asian Grand Prix di China dan Taiwan pada 24-30 April menyusul undangan dari panitia penyelenggara.

"Mereka mengundang Yaspi Boby untuk turun pada nomor lari 100 meter serta Eki Febri Ekawati pada nomor tolak peluru. Selain dua atlet itu, mereka juga mengundang tim estafet," katanya.

Pada Sabtu (8/4), Rozikin yang akan mengikuti kegiatan pengajian di sekitar Stadion Pakansari Cibinong menjadi korban tabrak lari seorang pengendara motor.

"Dia dirujuk ke RSON setelah hasil rontgen menunjukkan tulang pada bahu kirinya patah. Dia dijadwalkan menjalani operasi pada Rabu (12/4)," katanya.

Eni menambahkan proses penyembuhan pascaoperasi membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. "Pemulihan setelah operasi sebelum menjalani latihan mungkin akan butuh waktu lebih lama," katanya.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017