Nairobi (ANTARA News) - Tiga orang yang bekerja sebagai pengantar barang untuk Program Pangan Dunia (WFP), PBB tewas dalam kekerasan etnis di kota Wau, Sudan Selatan awal pekan ini, kata organisasi itu pada Jumat.

Peristiwa tersebut merupakan aksi kekerasan terbaru terhadap pekerja kemanusiaan di negara yang tengah dilanda kelaparan itu.

Mereka adalah tiga dari sedikitnya 16 warga sipil yang tewas ketika para tentara memblokade jalan di kota Wau dan para petempur yang bersekutu dengan pemerintah mendatangi rumah-rumah, lalu membunuh penduduk yang berasal dari suku-suku minoritas, Senin.

"Dua tewas akibat luka parang dan seorang lagi ditembak," kata WFP dalam sebuah pernyataan seperti diwartakan Reuters.

Mereka diperkirakan tewas pada Senin, ketika mereka pergi menuju sebuah gudang milik WFP.

Media setempat melaporkan bahwa korban tewas akibat kekerasan di Wau lebih tinggi jumlahnya, namun sulit bagi wartawan untuk mencapai kota tersebut. Pihak berwenang setempat dan badan-badan bantuan tidak mau berkomentar terkait peristiwa itu.

Kekerasan terhadap pekerja kemanusiaan semakin banyak terjadi di Sudan Selatan, sebuah negeri kaya minyak namun menderita kelaparan selama enam tahun terakhir. Enam pekerja kemanusiaan tewas dalam aksi penyergapan pekan lalu dan 79 telah tewas sejak perang saudara dimulai.

Konflik di negara termuda di dunia itu meletus ketika Presiden memecat wakilnya di 2013, yang memicu perselisihan antara dua kelompok etnis terbesar di negara itu.

(Uu.KR-AMQ/G003)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017