Kutacane, Aceh Tenggara (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan, korban bencana longsor dan banjir bandang di Kabupaten Aceh Tengggara mungkin direlokasi.

"Memang di daerah-daerah rawan kerentanan dan pergerakan tanah, itu mengkhawatirkan. Apakah nanti opsinya direlokasi atau bagaimana," kata Khofifah di posko dapur umum di Desa Suka Makmur, Semadam, Aceh Tenggara, Sabtu.

Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Bupati Aceh Tenggara Hasanuddin Beruh dan beberapa pejabat terkait untuk mencari beberapa opsi tempat tinggal korban.

Data yang Khofifah terima menyebutkan, ada 178 rumah hilang karena hanyut akibat longsor dan banjir bandang, lalu 303 rumah rusak ringan serta rusak berat, dan lebih dari 2.476 jiwa menjadi korban.

Bencana longsor dan banjir bandang terjadi Selasa petang  (11/4) telah menerjang 14 desa terdiri satu desa berada di Kecamatan Semadam, dan 13 desa di Kecamatan Lawe Sigala Gala.

"Tapi siang nanti baru akan dibahas bersama pak bupati untuk tingkat kabupaten, sebelum dibawa ke provinsi dan pusat," tegas Khofifah.

Dia mengaku sudah mengkoordinasikan emungkinan penyampaian bantuan jaminan hidup pascatanggap darurat kepada korban.

"Ini, hari kelima. Jadi setelah hari ke-14, insya allah Kementerian Sosial akan menyampaikan jadub (jaminan hidup) sesuai dengan kriteria yang sudah di SK (Surat Keputusan) oleh bupati (Aceh Tenggara)," kata dia.

Wilayah Aceh Tenggara memiliki 16 kecamatan dengan total 385 desa. Sebanyak 282 desa diantaranya berada di lembah, dan 103 desa terletak di lereng pengunungan.

Kabupaten ini terletak di bagian tengah Provinsi Aceh yang dikelilingi pegunungan seperti Taman Nasional Gunung Leuser dan Bukit Barisan.




Pewarta: Muhammad Said
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017