Pekanbaru (Antara) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menyatakan Riau memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai produsen energi terbarukan.

"Menurut hasil riset dari setiap 4.000 hektare limbah sawit bisa menghasilkan energi 2-3 megawatt, dan Riau sebagai pengembang kelapa sawit terbesar sangat berpotensi," jelasnya di Pekanbaru, Selasa.

Ia menambahkan bila potensi ini bisa dikelola dengan baik, maka Riau kedepannya tidak akan mengalami krisis energi, karena adanya energi yang terbarukan.

Selain itu, ia mengharapkan agar pembangunan ekonomi Riau tidak hanya berasal dari minyak sawit, tapi juga bisa dengan cara memanfaatkan limbah sawit.

"Limbah barang bisa jadi kebutuhan bagi peternakan, sedangkan limbah cairnya bisa kita olah menjadi gas metan untuk energi sehingga kita bisa bangun biodieselnya disini," jelasnya.

Ia juga menyarankan Pemerintah Provinsi Riau untuk menyusun rencana pembangunan daerah dan sumber daya alam serta manusia dalam jangka panjang, serta jangka menengah untuk melihat pencapaian setiap lima tahun. Menurutnya ini merupakan salah satu cara untuk membangun Riau sesuai dengan target yang direncanakan.

"Potensi Riau yang sangat besar sebagai pengembang kelapa sawit terbesar di Indonesia harus diselaraskan dengan sumber daya manusianya," tambahnya.

Kedatangan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi ke Provinsi Riau bertujuan untuk memberikan seminar pembangunan nasional dengan tema Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Infrastruktur dalam Peningkatan Daya Saing, serta meninjau pembangunan Science Techno Park (STP) di Jalan Pasir Putih Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.

(T.KR-NTY/S027)

Pewarta: Netty Mindrayani dan Gebby Fadhila Sari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017