Sleman (ANTARA News) - Stasiun Klimatologi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta menyebutkan saat ini muncul pusaran angin skala kecil di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang menyebabkan terjadinya hujan disertai angin kencang di wilayah setempat.

"Hujan dan angin kencang masih berpotensi melanda wilayah DIY, wilayah Kabupaten termasuk Sleman. Kondisi tersebut dipengaruhi adanya sirkulasi pusaran angin skala kecil," kata Koordinator Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Djoko Budiono, Rabu.

Menurut dia, berdasarkan analisa pola sirkulasi angin saat ini muncul sirkulasi pusaran angin dengan skala kecil (eddy).

"Pusaran angin tersebut berada di selat Karimata, kondisi ini yang menyebabkan konvergensi (daerah pertemuan angin) di wilayah Jawa termasuk Yogyakarta," katanya.

Ia mengatakan, kondisi tersebut yang berdampak terjadi hujan dengan intensitas ringan dan sedang pada hari ini dan besok (Kamis 20/4).

"Potensi hujan tersebut terjadi di siang hingga sore hari," katanya.

Djoko mengatakan selama musim pancaroba seperti saat ini potensi hujan lebat dengan intensitas singkat disertai dengan angin kencang juga meningkat.

"Sleman salah satu kabupaten yang paling banyak terdampak peralihan musim ini," katanya.

Pada hari ini dan Selasa (18/4) untuk angin bergerak dengan kecepatan hingga 20 kilometer perjam.

"Wilayah Sleman bagian utara paling terasa karena kontribusi angin laut dari selatan bergerak menuju utara," katanya.

Ia mengatakan, pembentukan awan cumulonimbus (Cb) juga dinilai cenderung tinggi.

"Dua hari ke depan, diprediksi rata-rata kecepatan angin berkisar antara 10 hingga 20 knot atau 18-36 kilo meter per jam," katanya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan mengatakan akibat hujan deras disertai angin kencang pada Selasa (18/4) sore mengakibatkan sejumlah pohon tumbang.

"Laporan yang masuk terjadi pohon tumbang di Kecamatan Gamping, serta dua pohon tumbang di Kecamatan Tempel yang menimpa rumah warga hingga mengalami kerusakan. Tidak ada korban dalam kejadian tersebut," katanya.

(U.V001/I007)

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017