Jakarta (ANTARA News) - Menteri ESDM Ignasius Jonan menilai lelang blok-blok minyak dan gas bumi yang ditawarkan pemerintah Indonesia tidak menjual sehingga sepi peminat.

Jonan seusai 1st Indonesia-India Energy Forum di Jakarta Kamis, menilai model lelang blok migas selama ini seperti layaknya pengumuman penerimaan mahasiswa baru di universitas.

"Selama ini model tender-nya menurut saya seperti pengumuman universitas. Misal, Dibuka jurusan tata boga, jadi semua daftar," katanya.

Menurut Jonan model lelang blok migas seharusnya tidak seperti itu. Pemerintah Indonesia, kata dia harus mengundang investor potensial dan memberikan penjelasan yang baik agar mereka tertarik masuk ke blok tersebut.

"Terus dijelaskan yang lebih baik gitu. Kita ini kurang bisa jualan menurut saya. Mungkin barangnya bagus tapi kurang bisa jualan," katanya.

Dalam catatan Kementerian ESDM sejak 2014 lelang blok migas di Indonesia sepi peminat. Dari 21 blok migas yang dilelang pada 2014, hanya ada 11 blok yang laku. Tahun berikutnya, dari delapan blok yang dilelang tidak ada satu pun yang laku.

Kondisi tersebut terus berlanjut di mana pada 2016 lalu, lelang 17 blok migas konvensional dan nonkonvensional juga minim peminat.

Tidak satupun dari tiga blok nonkonvensional yang ditawarkan laku. Sedangkan 14 blok migas konvensional lainnya hanya mendapat satu pemenang.

Sementara sejak awal 2017, dari 14 blok migas yang ditawarkan, baru ada satu peminat.

Pemerintah mengklaim minimnya peminat lelang migas disebabkan oleh rendahnya harga minyak dunia dan rumitnya regulasi di Tanah Air.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017