Pelatih Persibo Bojonegoro I Putu Gede, usai pertandingan, menyatakan tidak terhitung anak asuhnya memiliki peluang memasukkan gol ke gawang lawan.
"Tidak terhitung tadi peluang Persibo, tetapi selalu gagal," kata dia.
Namun, ia masih memaklumi karena para pemain Persibo hampir semuanya merupakan pemain baru yang datang dari kampung dan desa sehingga masih minim pengalaman.
Selain itu, lanjut dia, anak asuhnya belum lama berkumpul sehingga belum sempat memperoleh latihan "finishing".
"Saya memang belum pernah melatih finishing menendang bola ke gawang. Ya tahapnya baru latihan "pressing" dan "passing" (mengoper) dan bertahan," ucapnya.
Laga antara kedua tim yang pernah sama-sama terkena sanksi PSSI berjalan cukup menarik dengan disaksikan sekitar 13.000 penonton yang hampir semuanya suporter Persibo yang tergabung di dalam "Curva Nord" 1949 dan Boromania.
Pada babak pertama tim berjuluk Laskar Angling Dharma lebih banyak melakukan serangan dan tekanan ke kubu Persema Malang, tetapi tidak membuahkan hasil sehingga kedudukan masih sama 0-0.
Memasuki babak kedua tim Persibo masih tetap mendominasi permainan, dengan melakukan tekanan, tetapi juga gagal hingga akhirnya pemain Persibo dijatuhkan pemain Persema di kotak penalti hingga membuahkan hasil 1 gol untuk Persibo.
Namun, sebelum itu Persema Malang, juga memperoleh peluang penalti, tetapi tendangan pemainnya berhasil ditepis penjaga gawang Persibo.
CEO Persema Malang Dito Arief, menyatakan kekalahan Persema dalam laga uji coba melawan Persibo hanya karena kurang beruntung.
Selain itu, lanjut dia, Persibo memperoleh dukungan penuh suporter sehingga anak asuhnya kurang percaya diri.
"Anak-anak masih demam panggung," ujarnya.
Meski demikian, ia mengaku bangga dan menyampaikan terimakasih kepada suporter Persibo yang memenuhi stadion untuk menyaksikan laga itu.
"Laga uji coba ini akan menjadi tim kami untuk modal Persema Malang dalam menjalani laga di Liga III," katanya.
Pewarta: Slamet AS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
