London (ANTARA News) - Pelari putra asal Kenya Daniel Wanjiru menahan serangan wakil Ethiopia Kenenisa Bekele untuk menjuarai Maraton London pada Minggu dalam waktu dua jam, lima menit, 48 detik.

Kemenangannya tersebut melengkapi dua gelar bagi Kenya setelah Mary Keitany mengamankan gelar Maraton London ketiganya pada nomor putri dengan 2:17.01, sekaligus memecahkan rekor dunia untuk kategori "women only" yang sebelumnya dipegang pelari Inggris Paula Radcliffe dengan selisih 41 detik, lapor Reuters.

Radcliffe masih memegang rekor secara keseluruhan 2:15.25, yang dia buat pada balapan "mixed gender" Maraton London 2003, ketika dia menggunakan pelari putra untuk membantunya mengatur kecepatan.

IAAF mengakui dua rekor maraton dunia untuk kelompok putri, yaitu "mixed gender" dan satunya lagi "women only".

Bekele (34), yang merupakan tiga kali juara Olimpiade di lintasan lari, berharap untuk memecahkan rekor dunia nomor putra Dennis Kimettoa yang ada di angka 2:02.57 dan meminta pembuka jalan untuk mengantarkannya ke titik tengah perjalanan saat 61,30.

Rombongan besar pelari tiba 10 detik lebih lambat (tetap dalam kecepatan rekor dunia), namun Bekele terjatuh saat otot kakinya mengencang di bawah tekanan, membuat Wanjiru yang diikuti pelari Kenya Bedan Karoki dan Abel Kirui serta Feyisa Lilesa menjadi empat pelari terdepan.

Bagaimanapun juga, Bekele mampu membuat pemulihan dan hanya beberapa detik terpaut dari barisan depan pelari, ketika Wanjiru membelah kuartet pebalap dengan akselerasi di jarak 21 mil.

Bekele menyusul Lilesa, Kirui dan Karoki namun tidak dapat menangkap Wanjiru yang menang dengan sembilan detik lebih cepat dalam penampilan Maraton London perdananya itu.

Karoki finis ketiga dengan selisih satu menit 53 detik lebih lambat dalam debut maratonnya.

"Menjadi juara kedua membuat frustasi. Saya merasakan sakit di hamstring dan betis kanan. Saya harus mengganti gaya berlari saya," kata Bekele.

Perlombaan wanita jauh kurang kompetitif, setelah Keitany melakukan start cepat dan menjauh dari semua pesaingnya sejauh tiga mil.

Dia mencapai 10 mil satu menit di depan rekor dunia Radcliffe secara keseluruhan, dan meskipun kecepatan itu terbukti tidak berkelanjutan, dia berhasil bertahan dengan nyaman di urutan depan rekor nomor wanita.

Pelari Ethiopia Tirunesh Dibaba finis di tempat kedua dengan selisih 56 detik, sementara rekan senegaranya Aselefech Mergia berada di tempat ketiga dengan catatan waktu lebih lambat 6,07 menit.

"Saya mencoba untuk melaju sepanjang waktu. Saya sangat senang dengan waktu yang ada," Kata Keitany.

Juara tahun lalu dari Kenya Jemima Sumgong, tidak mempertahankan gelarnya setelah gagal melakukan tes doping di awal musim.

(Uu.R030/I015)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017