Tangerang (ANTARA News) - Seluruh penerbangan internasional di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang akan dimulai pada Juli 2017 menyusul pengoperasian penerbangan internasional Garuda Indonesia pada 1 Mei mendatang.

"Harapannya pemindahan Juli atau Agustus, mudah-mudahan tidak ada kendala, sehingga semuanya bisa ke Terminal 3," kata Direktur Operasional dan Teknik PT Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo dalam konferensi pers di Tangerang, Selasa.

Saat ini, dia mengatakan masih terhambat pembangunan pier (tiang jembatan) di sisi Timur dan Barat yang belum rampung.

"Sekarang yang sudah siap beroperasi baru gedung utama yang berdampingan terminal domestik dan internasional, sedangkan secara keseluruhan Pier 1 dan Pier 2 ini setelah selesai nanti akan diatur Pier 1 internasional dan Pier 2 lebih ke domestik," katanya.

Terkait antisipasi keadaan darurat, lanjut dia, pihaknya sudah menyiapkan genset apabila terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba.

Ia menyebutkan, saat ini genset di Terminal 3 berkapasitas 24 mega watt dan keseluruhan kapasitas di Terminal 1,2 dan 3, yaitu 65 mega watt.

"Kalaupun mati, genset itu otomatis akan backup kebutuhan listrik. Semua sudah tertuang di perencanaan keadaan darurat di bandara yang sudah disahkan Kementerian Perhubungan," katanya.

Saat ini terdapat 1.200 pergerakan pesawat per hari di Bandara Internasional Soekarno Hatta, di antaranya 50 persen pergerakan domestik dan 50 persen pergerakan Internasional.

Di Terminal 3 bisa menampung total 25 juta penumpang dalam satu tahun, sementara di Terminal 1 dan 2 hanya sembilan juta per tahun.

"Sekarang ada 76 pergerakan per jam. Tahun ini akan ditambah sampai 80 penerbangan per jam, kalau penerbangan internasional difokuskan di Terminal 3," katanya.

Djoko mengatakan PT AP II membuka 11 pintu (gate), namun hanya enam pintu yang difungsikan, yaitu pintu 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10.


Fasilitas Terminal 3

Terminal 3 juga dilengkapi dengan fasilitas digital seperti informasi penerbangan untuk memudahkan penumpang mencari lokasi parkir, memesan parkir inap, pemesanan taksi, melihat jadwal penerbangan, dan lain-lain.

Guna mendukung kelancaran operasional, dilengkapi juga 64 konter imigrasi, rinciannya sebanyak 32 konter ditempatkan di terminal kedatangan, dan 32 lainnya di keberangkatan.

Djoko menyebutkan terdapat 30 unit pintu imigrasi otomatis (autogate), masing-masing autogate di keberangkatan dan kedatangan.

Pada pemeriksaan keamanan penerbangan, sebelum memasuki area imigrasi tersedia 12 unit x-ray dan dua unit pemindai tubuh (body scanner) untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan penerbangan di bandara.

Terminal 3 juga dilengkapi dengan 17 tempat parkir pesawat untuk pesawat, tiga diantaranya bisa digunakan untuk lokasi parkir pesawat berbadan lebar sejenis Airbus 380.

"Jadi kalau maskapai nasional atau ada maskapai internasional yang sudah gunakan pesawat itu, langsung bisa difasilitasi," ujarnya.

Dalam kesempatan sama, Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Soekarno-Hatta Kaharuddin mengatakan, hingga ini sistem operasional pintu otomatis belum bisa difungsikan seluruhnya.

Dari autogate yang disiapkan sebanyak 15 unit kedatangan dan keberangkatan baru bisa dioperasikan pertengahan Mei 2017.

"Secara total pertengahan Mei sudah bisa dioperasikan," kata dia.

Kepala Bidang Pelayanan dan Pengoperasian Bandar Udara Otban Wilayah 1 Asri Santosa mengatakan, infrastruktur ruang udara yang tersedia sudah laik operasi. Sisi darat juga sudah di uji olej PT AP II, dan laik operasi.

Menurut dia, otoritas bandara menyediakan fasilitas pengawasan dan pengendalian seluruh bandara, selain itu Verifikasi sistem keamanan, kamera pengintai, dan rencana darurat sudah dilakukan.

"Infrastruktur udara sementara ini sudah diuji," ujarnya.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017