Cikarang (ANTARA News) - Mitsubishi resmi bergabung dengan kelompok global Renault-Nissan Alliance sejak akhir tahun lalu atau setelah Nissan mengakuisisi 34 persen saham Mitsubishi Motors Corporation (MMC).

Dengan bergabungnya MMC, aliansi itu menjadi grup otomotif terbesar ketiga di dunia dengan penjualan kurang lebih 10 juta unit per tahun. Charlos Ghosn selaku Chairman of the Board Mitsubishi Motors Corporation (MMC) mengatakan Mitsubishi mendapatkan keuntungan di beberapa bidang dengan bergabung dalam aliansi itu.

"Pertama, Mitsubishi memiliki akses teknologi yang ada, dan Mitsubishi memiliki platform yang lebih besar. Nissan sebagai grup besar membuat Mitsubishi bisa mengakses teknologi untuk membawa ke pasar lebih besar," jelas Carlos Ghosn seusai peresmian pabrik baru Mitsubishi di Cikarang, Jawa Barat, Selasa.

"Mitsubishi bisa lebih kuat di pasar dengan cepat. Mitsubishi bisa mengambil keuntungan dari industri yang kompetitif. Semakin kompetitif dengan bergabung bersama Nissan. Nissan juga lebih kompetitif," kata Ghosn.

Selain itu, Mitsubishi juga bisa mengembangkan teknologi mobil swakemudi bersama Nissan.

"MMC tidak bisa mengembangkan sendiri. Dengan aliansi Nissan, kami bisa mendapatkan kesempatan menuju teknologi besar itu," tambah Osamu Masuko CEO MMC di lokasi yang sama.

Ghosn pun menambahkan, dengan aliansi maka ketiga merek kendaraan global itu harusnya bisa mengembangkan potensi secara maksimal.

Nissan akan fokus dengan keunggulannya sedangkan Mitsubishi diharapkan berkontribusi melalui keahliannya pada produk SUV, truk pick-up dan pasar ASEAN. Dengan bergabungnya MMC, aliansi ini telah menjadi grup otomotif terbesar ketiga di dunia dengan penjualan kurang lebih 10 juta unit per tahun.

(Baca juga: Tiga strategi utama Mitsubishi di Indonesia)

(Baca juga: Pesan Presiden Jokowi saat resmikan pabrik Mitsubishi Cikarang )
Pewarta:
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017