Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian mengingatkan pelaku industri makanan dan minuman nasional untuk terus memperkuat Divisi Riset dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) di perusahaannya.

"Faktor persaingan semakin ketat, diperlukan inovasi produk yang menarik. Oleh karena itu, R&D di perusahaan harus diperkuat ke depan," kata Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto di Jakarta, Selasa.

Panggah menyampaikan, beberapa pabrik makanan dan minuman besar di Indonesia sudah memiliki Divisi R&D yang kuat, sehingga terus menciptakan produk yang inovatif, berkualitas dan memenuhi keinginan pasar.

Dengan demikian, perusahaan tersebut mampu bertahan bahkan terus mengembangkan usahanya di tengah persaingan yang semakin kompetitif.

"Jadi, jika R&D nya kuat, maka dia akan survive," ujar Panggah.

Diketahui, sektor industri makanan dan minuman menjadi motor pertumbuhan industri pengolahan non-migas pada 2017.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan industri non migas mencapai 5,3-5,6 persen, lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1-5,4 persen.

Sektor makanan dan minuman diproyeksikan tumbuh 7,5-7,8 persen pada 2017, lebih rendah dibandingkan 2016 yang angkanya mencapai 8,2-8,5 persen.

Sektor industri makanan dan minuman tumbuh 8,5 persen pada triwulan III/2016 dan diperkirakan mampu tumbuh 7,7 persen hingga akhir tahun.

Sektor industri makanan dan minuman selalu menjadi andalan untuk mendongkrak pertumbuhan industri setiap tahunnya.

Pertumbuhan yang selalu positif dan permintaan yang tinggi menjadi alasan industri ini selalu menjadi motor penggerak pertumbuhan industri.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017