Jakarta (Antara) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau penyambungan terakhir Simpang Susun Semanggi pada Selasa (25/4). Basuki yang datang sekitar pukul 23.10 WIB bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi langsung disambut para pekerja Wijaya Karya yang sudah berkumpul tepat di bawah jalan lingkar Semanggi.

"Saya dengan Pak Menteri Perhubungan datang ke sini, ini untuk  mengapresiasi Wijaya Karya karena kecepatannya dalam membangun proyek ini. Dengan kualitas mungkin lebih baik," katanya.

Basuki optimis dengan kecepatan pembangunan proyek ini, Simpang Susun Semanggi sudah bisa digunakan pada 17 Agustus 2017 mendatang.

Namun sebelumnya, menurut Basuki, tentu Simpang Susun Semanggi ini harus diuji kelayakannya terlebih dahulu. "Akan ada pemeriksaan oleh Komite Kemanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan. Kalau sudah ada sertifikasi dari Komite itu, baru boleh digunakan," paparnya.

Pengecekan akan meliputi desain, kualitas beton, hingga konstruksi. "Bila itu semua sudah beres, barulah dipasang pernak-perniknya seperti lampu dan lain-lain," katanya.

Proyek dengan biaya Rp360 miliar sepanjang 1,8 kilometer ini akan menjadi ikon nomor dua Jakarta setelah Monas.

"Jembatan Semanggi itu heritage. Masuk dalam undang-undang, sehingga dalam pengerjaannya tidak boleh banyak disentuh dan diubah," ujarnya.

Bila diperhatikan, cetakan sambungan jalan pun tak ada yang sama karena bentuk jalan yang melingkar.

Selain keindahannya, Simpang Susun Semanggi juga diperkirakan bisa mengurangi kemacetan mencapai 30 persen.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017