Bank biji merupakan alternatif untuk menjamin suatu jenis tumbuhan terhindar dari kepunahan dan tetap bisa dimanfaatkan oleh generasi masa depan, kata Enny saat membuka Regional Seed Conservation Techniques Course yang berlangsung 25-29 September di Kebun Raya Cibodas, Rabu.
Enny mengatakan kekayaan hayati Indonesia menghadapi banyak tantangan, baik dari bencana alam dan perubahan iklim maupun kegiatan manusia.
Di Indonesia, ia menjelaskan, berbagai strategi penyelamatan flora di luar habitat alaminya sudah dilakukan, antara lain dengan pembangunan kebun-kebun raya baru di hampir setiap provinsi.
Namun demikian lahan kebun raya terbatas sehingga tidak bisa menampung seluruh ragam tumbuhan, sehingga perlu didukung bank biji.
Bank biji, Enny menjelaskan, bisa menampung sebanyak mungkin kekayaan flora. Biji-biji yang tersimpan dalam bank biji kelak bisa ditanam dan menumbuhkan pohon-pohon baru.
Regional Seed Conservation Techniques Course diikuti oleh para peneliti dan teknisi LIPI, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Pusat Penelitian Keanekaragaman Hayati Universitas Papua, National Herbarium Pakistan dan National Agricultural Research Center Pakistan.
Kursus itu meliputi materi teknik pengkoleksian biji, metode analisis populasi untuk koleksi biji, preparasi herbarium untuk identifikasi jenis tumbuhan dari koleksi biji, teknik pengujian kualitas biji, teknik pemrosesan biji, pengeringan dan penyimpanan, pengelolaan pangkalan data, standar konservasi biji dan pengelolaan koleksi biji di bank biji.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI, Pusat Penelitian Biologi LIPI dan Millenium Seed Bank Royal Botanic Gardens, Kew, Inggris.
Enny mengatakan penandatanganan nota kesepahaman itu merupakan bagian dari upaya LIPI mewujudkan bank-bank biji yang berkelas dunia.
Dr Kate Hardwick, Koordinator Partnership Millenium Seed Bank Inggris untuk Kawasan Asia, optimistis kerja sama itu akan mendorong pembentukan bank biji di seluruh Indonesia.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
