Palu (ANTARA News) - Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) telah menetapkan jadwal penyelenggaraan balap sepeda untuk promosi wisata Sulawesi Tengah, Tour de Central Celebes (TDCC) pada 5-8 November 2017.

"Kami mengapresiasi PB ISSI yang sudah menetapkan jadwal tersebut karena hal ini penting dalam upaya mempromosikan pariwisata Sulteng lewat olahraga balap sepeda," kata Gubernur Sulteng Longki Djanggola yang dihubungi dari Palu, Rabu, terkait penyelenggaraan TDCC itu.

Gubernur menyebutkan bahwa sehari sebelumnya, ia memimpin rapat koordinasi panitia TDCC terkait selesainya survei jalan yang akan menjadi lintasan TDCC mulai dari Kabupaten Tojo Unauna, Poso, Parigi Moutong dan Kota Palu.

Dalam rapat tersebut, gubernur meminta Kepala Dinas Bina Marga Syaifullah Djafar agar meningkatkan koordinasi dengan pemerintah kabupaten terkait untuk memperbaiki ruas-ruas jalan yang rusak berdasarkan pembagian otoritas penanganan jalan.

"Fokus paling utama adalah masalah jalan, bagaimana caranya supaya saat tour nanti berlangsung, jalan-jalan itu bisa mulus semua untuk menghindari kecelakaan," ujarnya.

Gubernur juga mengusulkan supaya di titik-titik yang dianggap rawan supaya dipasangi rambu-rambu bahkan disiagakan petugas-petugas yang memberi tanda pada pebalap agar berhati-hati.

Menurut dia, TDCC sengaja digagas untuk dilaksanakan mulai 2017 guna mempromosikan wisata di Teluk Tomini, mulai dari Kepulauan Togean di Kabupaten Tojo Unauna, Danau Poso di Poso, Teluk Tomini di Parigi Moutong dan berbagai obyek wisata andalan lainnya di Kota Palu dan sekitarnya.


Baca juga: (Sebanyak 30 negara ditarget ikut "Tour de Flores")


Kepala Dinas Bina Marga Sulteng Syaifullah Djafar melaporkan bahwa sesuai hasil survei lintasan, TDCC nanti akan menempuh rute sepanjang 471,48 km dengan pembagian jalan nasional sepanjang 411,37 km, jalan provinsi 39,74 km, jalan kabupaten 10,94 km serta jalan kota 9,44 km.

Rute itu dibagi dalam empat etape yakni Etape I Ampana - Poso sepanjang 200,44 km, Etape II Poso - Parigi 147,35 km dan Etape III Parigi - Palu 123,69 km.

Berdasarkan pengamatan PB ISSI, di setiap etape masih terdapat banyak masalah pada badan jalan. Misalnya pada Etape I, terdapat 124 titik kerusakan jalan berupa lubang, bergelombang, putus aspal, berpasir dan berkerikil.

Pada Etape II, selain jalan berlobang, ada marka jalan berupa mata kucing yang harus dicabut, garis zebra cross di dekat tempat finish yang mesti dihilangkan untuk sementara waktu serta banyak hewan ternak berkeliaran di sepanjang jalan.

Sedangkan pada Etape III, kendala yang terlihat sama dengan dua etape sebelumnya.

Sementara menyangkut penginapan, berdasarkan hasil survei divisi akomodasi panitia TDCC, jumlah kamar hotel masih terbatas. Misalnya di Kota Ampana, Ibu Kota Kabupaten Tojo Unauna, masih kurang 35 persen, di Poso kurang 40 persen dan di Parigi kurang 50 persen dari kebutuhan.

Khusus untuk Kota Palu, sarana akomodasi tidak ditemui masalah.

Masalah lainnya yang ditemui adalah kebersihan hotel yang masih kurang, belum tersedianya fasilitas internet, seringnya mati lampu listrik dan lahan parkir yang kurang memadai.

Setelah menerima laporan itu, Gubernur Longki Djanggola meminta seluruh panitia TDCC untuk berkoordinasi secara intensif dengan berbagai pihak agar persiapan penyelenggaraan kegiatan olahraga wisata berskala internasional yang pertama kali digelar ini siap sebelum hari H penyelenggaraan.

Baca juga: (Jarak tempuh "Tour de Flores" 2017 bertambah)

Pewarta: Rolex Malaha
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017