London (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, membuka paviliun Indonesia yang diikuti 20 perusahaan Indonesia dalam pameran dagang makanan laut terbesar di dunia Seafood Expo Global di Brussel, Selasa.

Seafood Expo Global merupakan pameran dagang makanan laut terbesar di dunia menghadirkan lebih dari 1.800 perusahaan dari sekitar 50 negara, kata Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Brusel Ignatius Puguh Priambodo kepada Antara London Rabu.

Menteri Susi, dalam tatap muka dengan pengusaha Indonesia yang hadir di Expo, menyampaikan komitmen pemerintah untuk terus mendukung ekspor produk perikanan Indonesia ke manca negara, termasuk ke pasar Eropa.

Menteri mengingatkan pengusaha untuk selalu tanggap terhadap permintaan konsumen Uni Eropa yang sangat memperhatikan aspek kesehatan dan keberlanjutan lingkungan hidup.

"Keikutsertaan pada Seafood Expo Global merupakan kesempatan baik untuk menjajaki pasar Eropa," ucap Richi Ricardo, pengusaha dari Bali yang usahanya meliputi penangkapan dan pengolahan tuna dan cumi.

Pasar Uni Eropa untuk produk makanan laut sangat menjanjikan. Berdasarkan data Eurostat, 54 milyar Euro dibelanjakan konsumen Uni Eropa untuk produk perikanan di tahun 2015.

Konsumsi per penduduk untuk ikan sebesar 25,5 kg di wilayah Uni Eropa. Sedangkan impor produk ikan mencapai 20 persen dari keseluruhan 120 milyar Euro produk makanan yang diimpor, menjadikan Uni Eropa sebagai importir terbesar produk perikanan.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, nilai ekspor produk perikanan Indonesia ke Uni Eropa sebesar 404 juta dolar AS.

Dubes Indonesia untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa, Yuri Thamrin, menyatakan dukungan penuh KBRI Brussel terhadap kebijakan pemerintah untuk memajukan produk perikanan Indonesia di pasar Uni Eropa.

(T.H-ZG/A029)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017