Nairobi, Kenya (ANTARA News) - Kenya berencana memeriksa 200.000 orang guna mencegah peningkatan penyakit darah tinggi, kata seorang pejabat senior pemerintah pada Rabu (26/4).

Sekretaris I Kementerian Kesehatan Kenya Julius Korir mengatakan pelaksanaan kegiatan selama satu bulan tersebut adalah awal dari perang melawan penyakit jantung dan pembuluh darah di negeri itu.

"Kami meningkatkan perang melawan penyakit jantung sebab itu adalah penyakit pembunuh kedua di negeri ini setelah penyakit menular sebagai penyebab utama," kata Korir selama peluncuran kegiatan tersebut di Ibu Kota Kenya, Nairobi.

Kegiatan itu, yang diberi nama "Prima Pressure" adalah bagian dari "May Measurement Month" dan Kementerian Kesehatan akan mendirikan tiga stasiun pemeriksaan di rumah sakit rujukan di negeri tersebut, universitas negeri dan bermacam tempat umum yang ditunjuk.

Menurut National Stepwise Survey 2015, hampir satu dari empat orang Kenya hidup dengan kondisi darah tinggi dan lebih separuh dari rakyat Kenya tak pernah memeriksa tekanan darah mereka.

Selain itu, lebih dari 90 persen orang yang menjalani perawatan bagi tekanan darah tinggi belum mengendalikan penyakit tersebut.

"Kami ingin mendorong semua orang Kenya agar secara rutin mengukur tekanan darah mereka sebab kesadaran adalah langkah pertama menuju kesehatan yang lebih baik," kata Korir, sebagaimana dikutip Xinhua.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tekanan darah tinggi adalah penyakit jantung yang paling umum dengan perkiraan tiga dari 10 orang hidup dengan kondisi itu.

Steps Survey 2015 juga mengungkapkan lebih dari lima juta orang Kenya saat ini mengkonsumsi satu jenis produk tembakau.

Satu juta orang Kenya mengkonsumsi alkohol setiap hari; tiga juta orang secara fisik tidak aktif dan lebih dari 40 juta orang mengkonsumsi makanan yang tidak sehat.

Kementerian Kesehatan Kenya ingin menangani peningkatan beban Penyakit Tak-Menular (NCD) dan akan melaksanakan Strategi Nasional NCD.

"Kami telah meningkatkan kegiatan kesadaran masyarakat dan campur tangan untuk mengurangi faktor resiko serta beban penyakit tersebut di negeri ini," ia menambahkan.

Kementerian Kesehatan, melalui kerja sama dengan Masyarakat Jantung Kenya dan pemegang saham lain memelopori kegiatan itu.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017