Jakarta (ANTARA News) - Jika Anda memakai Tinder, kemungkinan Anda akan bertemu dengan satu profil bernama Sudan, usianya 43, tingginya enam kaki atau sekitar 182 centimeter, asalnya dari Kenya dan dia suka kegiatan di luar ruangan dan bepergian.

Sudan sebenarnya adalah seekor badak. Dia badak putih jantan terakhir yang masih ada di Bumi ini dan sedang sangat membutuhkan pasangan.

Profilnya di Tinder bertuliskan: "Saya tak bermaksud untuk terburu-buru, tapi nasib spesies saya benar-benar tergantung pada saya. Saya bisa tampil bagus kalau berada di bawah tekanan. Saya suka makan rumput dan bersantai di kubangan lumpur. Tak masalah. Tinggi saya 6 kaki dan bobotku 5.000 pon (2.267 kg).

Ahli konservasi berharap kemunculan Sudan di aplikasi kencan Tinder bisa membantu mereka menggalang cukup dana hingga 9 juta dolar AS untuk pengobatan kesuburan, mengingat segala upaya untuk mencarikannya pasangan secara alami sudah gagal.

Para ilmuwan berharap bisa menggunakan sperma Sudan untuk membuahi sel telur salah satu dari dua badak putih Utara betina yang terakhir ada: Fatu (17) atau Najin (27).

Embrio akan ditanam dalam sebuah program surogasi pada badak putih Selatan, spesies yang lebih banyak.

"Kami sudah mencoba segalanya agar mereka kawin alami," kata Elodie Sampere, manajer pemasaran konservasi Ol Pejeta, di mana tiga badak putih yang di ambang kepunahan itu dijaga 24 jam oleh penjaga.

"Saat pertama kali ia (Sudan) akan mengawini seekor betina, penjaga hutan membimbingnya... namun susah untuk badak," katanya.

"Kami menjauhkannya dari lingkungan kebun binatang, yang tidak kondusif untuk insting alami dan menempatkan mereka di lingkungan semi liar. Ada beberapa perkawinan tapi tak pernah terjadi kehamilan."

Para pemburu menjual cula badak putih Utara seharga 50.000 dolar AS per kilo (sekitar Rp664,9 juta), membuatnya jauh lebih berharga ketimbang emas atau kokain. dan penjaganya takut kalau Sudan yang sudah 43 tahun bisa mati atau dibunuh sebelum mereka bisa mengumpulkan dana.

"Selalu ada ketakutan itu, dia sudah tua dan bisa segera mati," kata pakar badak Richard Vigne, CEO Ol Pejeta.

"Selama masih ada permintaan cula badak di Timur Jauh, ancaman akan selalu ada."

Kalau Anda melihat profil Sudan di Tinder, silakan geser ke kanan, demikian dikutip dari mirror.co.uk.


Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017