Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yakin ekonomi Indonesia sepanjang triwulan pertama tahun 2017 bisa tumbuh mendekati 5,1 persen (tahun ke tahun).

Di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis, ia mengatakan stimulus tambahan untuk pergerakan ekonomi awal tahun ini adalah perbaikan kinerja ekspor, di antaranya dengan kenaikan harga komoditas minyak sawit mentah dan karet.

Ia yakin kenaikan harga minyak sawit mentah bisa menggenjot pendapatan dan konsumsi masyarakat, khususnya di daerah penghasil komoditas seperti Kalimantan dan Sumatera.

"Kuartal I berapa? kalau BI bilang 4,99 persen pertumbuhannya. Rasanya bisa dekati 5,1 persen," katanya dalam peluncuran Buku Laporan Perekonomian Indonesia.

Selain itu, kata Darmin, faktor siklus musim panen yang sudah bergeser ke triwulan I pada tahun ini dari triwulan II pada tahun lalu akan turut mendongkrak pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).

"Faktor-faktor seperti itu, kenaikan harga sawit dan juga pergeseran musim panen kerap tidak masuk model perhitungan," ujarnya.

Dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi di triwulan I/2017 sebesar 5,1 persen, Darmin memerkirakan pada akhir tahun ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,2 sampai 5,4 persen (tahun ke tahun), setelah pada 2016 tumbuh 5,02 persen.


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017