Gunung Kidul (ANTARA News) - Program "Ayo Tunda Usia Menikah" atau "Ayunda Si Menik" Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2017 yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Bupati Gunung Kidul Badingah di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan tahun ini Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul mengajukan "Ayunda Si Menik" unit inovasi pelayanan publik di UPTD Puskesmas Gedangsari II Dinas Kesehatan untuk mengikuti kompetisi.

"Ayunda Si Menik ditetapkan sebagai TOP 99 dengan Kementerian PANRB Nomor 20 Tahun 2017 tentang Penetapan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2017," kata Badingah.

Ia mengataian "Ayunda Si Menik" merupakan upaya pencegahan perkawinan pada usia anak yang diinisiasi oleh Puskesmas Gedangsari II dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Inovasi ini telah dikembangkan dan direplikasi oleh beberapa kecamatan lainnya.

Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul sangat berkomitmenmenjamin keberlanjutan inovasi ini di antaranya dengan menerbitkan Peraturan Bupati Gunung Kidul Nomor 36 Tahun 2015 tentang Pencegahan Perkawinan pada Usia Anak.

Badingah menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan, dan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaranya yang terus berusaha dan berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh warga masyarakat.

"Kami juga berharap kepada seluruh warga masyarakat dan seluruh elemennya, mari bekerja bersama-sama untuk melakukan yang terbaik sehingga kesejahteraan masyarakat akan benar-benar terwujud, sekali lagi saya beserta seluruh jajaran akan terus berusaha dan berupaya untuk yang lebih baik lagi," tandasnya.

Seperti dikeyahui, Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Birokrasi dan Reformasi RI melaksanakan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2017. Kegiatan yang sudah berlangsung sejak 2014 ini mewajibkan kementrian dan lembaga serta pemerintah daerah untuk menciptakan minimal satu inovasi setiap tahun. Dimana inovasi yang diciptakan mampu meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.

Pada kompetisi 2017 ini, tercatat 3.054 inovasi pelayanan publik yang terdaftar melalui aplikasi Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (SiNovik). Kompetisi diselenggarakan mulai 20 April sampai dengan 5 Mei 2017. Saat ini KemenPAN-RB telah menetapkan Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2017, terdiri dari 20 kementerian, 3 lembaga, 21 propinsi, 34 kabupaten, 15 kota, 2 BUMN, dan 4 BUMD. Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul salah satunya.

Ia mengatakan pemkab optimistis bisa masuk dalam Top 40, mengingat dalam 3 tahun terakhir inovasi yang dikirimkan untuk mengikuti kompetisi ini selalu masuk dalam TOP 99 bahkan pada 2016 inovasi Pengembangan Klinik Konsultasi Agribisnis masuk dalam top 35.

"Tidak mudah untuk mencapai top 99 yang pada dasarnya merupakan inovasi terbaik tingkat nasional. Namun, Kementrian PANRB akan memilih 40 inovasi terbaik untuk 2017," katanya.

(U.KR-STR/B015)

Pewarta: Sutarmi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017