Jangan melakukan pelanggaran, penggunaan senjata peluru tajam adalah langkah terakhir."
Pekanbaru (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Riau mengirimkan 101 personil Satuan Brimob untuk bergabung dengan Satuan Tugas Pengamanan PT Freeport di Timika, Papua bersama anggota dari wilayah lain dan juga TNI.

"Pemberangkatan 101 Anggota Sat Brimob Polda Riau akan bergabung di Satgas Pengamanan PT Freeport Papua. Kalau tak ada perpanjangan kurang lebih enam bulan akan bertugas," kata Kapolda Riau Brigjen Pol Zulkarnain Adinegara usai melepas personil tersebut di Pekanbaru, Sabtu malam.

Dikatakannya memang di sana pengamanannya adalah dari TNI-Polri dan yang berangkat menggantikan personil sebelumnya. Namun sebelumnya itu bukan personil dari Brimob Polda Riau, tapi dari wilayah lain.

Jumlah total dari Brimob seluruh Indonesia kurang lebih sekitar 1.000 orang. Dari wilayah lain jumlah yang diberangkatkan juga sama sekitar 100 personil, artinya satgas tersebut berasal dari 10 Polda.

"Kita punya kekuatan 670 personil, dengan berangkatnya 101 ini Riau tak akan terganggu," ungkap Kapolda.

Dalam tugas tersebut, lanjut dia, Brimob dalam membawa misi mengamankan harus bekerjasama dengan personil lain, masyarakat sekitar, kepala suku, serta karyawan setempat. Untuk itu telah disiapkan analisa daerah operasi termasuk penyakit yang ada di sana.

Akan tetapi yang utama adalah ancaman separatis bersenjata yang masih ada. Selain itu juga dari kelompok organisasi tanpa bentuk yang tidak bersenjata, tapi juga bisa mengancam keselamatan.

Selain itu ada juga kemungkinan unjuk rasa karyawan PT Freeport dan ini harus dihadapi dengan pola-pola yang ditentukan. Seperti mengamankan demonstrasi jangan sampai ada dampak korban jiwa dan materil sehingga menyebabkan turunnya kredibilitas publik pada Polri.

"Brimob ditugaskan karena sudah dianggap terlatih dan dipersiapkan. Nanti akan dibagi-bagi tugasnya bergabung dengan satuan lain. Para anggota agar selalu mewaspadai hal-hal yang bisa melemahkan," ujar Zulkarnain.

Kepala Satuan Brimob Polda Riau Kombes Pol Pradah Pinunjul menambahkan bahwa sistem komando teratas berada pada Polda Papua lalu ke Satgas. Dia meminta anggota menerapkan 3 S (senyum sapa salam) agar masyarakat sekitar simpatik.

"Jangan melakukan pelanggaran, penggunaan senjata peluru tajam adalah langkah terakhir," ucapnya.

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017