Magelang (ANTARA News) - Sebanyak empat alat berat diterjunkan dalam penanganan banjir bandang di Desa Sambungrejo, Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, khususnya dalam pencarian korban yang belum ditemukan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto, di Magelang, Minggu, mengatakan sejumlah alat berat tersebut sudah digunakan sejak Minggu pagi untuk mengangkat maupun menyingkirkan material di titik-titik yang diduga terdapat korban.

Ia menyebutkan banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (29/4) sekitar pukul 13.00 WIB tersebut menerjang lima dusun di dua desa, yakni Dusun Sambungrejo, Nipis, dan Karanglo di Desa Sambungsero dan Dusun Deles dan Kalisapi di Desa Citrosono.

Bencana banjir bandang tersebut mengakibatkan lima korban meninggal dan tujuh orang hilang, yakni di Sambungrejo lima orang dan di Dusun Deles dua orang.

Edy menyebutkan sebanyak empat alat berat itu ditempatkan di Dusun sambungrejo dan Deles masing-masing satu buah dan di Dusun Nipis dua buah.

Berdasarkan pantauan alat berat tersebut digunakan untuk mengambil atau mengangkat batu-batu besar yang menimbun rumah.

Menurut dia dalam pencarian korban hari ini dibagi menjadi tiga sektor, yakni Deles, Nipis, dan Sambungrejo.

Ia mengatakan tanggap darurat untuk pencarian korban diberlakukan selama tujuh hari.

"Namun, kami berharap pencarian korban tidak sampai tujuh hari. Mudah-mudahan para korban segera bisa ditemukan," katanya.

Ia mengatakan banjir bandang terjadi karena hujan besar di wilayah Grabag pada Sabtu kemarin sejak pukul 12.00 WIB.

Berdasarkan informasi, katanya sebelum terjadi banjir bandang, di kawasan bukit di atas desa terbentuk cekungan yang kemudian berisi air dan jebol sehingga menimbulkan banjir bandang yang membawa material dari atas bukit.
Berdasarkan pantauan, hingga pukul 14.00 WIB tim gabungan telah menemukan tiga korban yang sudah meninggal tertimbun material. Jenazah para korban tersebut kemudian dievakuasi ke Puskesmas Grabag.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017