Timika (ANTARA News) - Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan PT Freeport Indonesia membantah tudingan pihak manajemen perusahaan bahwa mereka melakukan intimidasi dan ancaman kepada karyawan untuk ikut serta dalam aksi mogok kerja 1 Mei hingga 31 Mei 2017.

"Terkait tudingan soal adanya intimidasi, ancaman dan lain-lain kepada karyawan, kami heran koq ada informasi seperti itu. Sesungguhnya kami tidak pernah melakukan seperti hal yang dituduhkan itu. Kami sama sekali tidak pernah melakukan pemaksaan atau perlakuan yang tidak baik kepada rekan-rekan pekerja," kata Ketua Bidang Organisasi PUK SP-KEP SPSI PT Freeport Yafet Panggala di Timika, Senin.

Yafet menegaskan jajaran pengurus Serikat Pekerja PT Freeport tidak pernah memberikan instruksi khusus kepada anggota di lapangan untuk melakukan pemaksaan, tekanan dan intimidasi kepada karyawan untuk ikut serta dalam aksi mogok kerja bersama.

"Kalau sekarang rekan-rekan pekerja ikut dalam aksi mogok kerja bersama itu murni merupakan panggilan hati nurani mereka untuk bersama-sama kita berjuang meraih kesejahteraan bersama," ujarnya.

Menurut dia, saat ini jumlah karyawan PT Freeport yang telah bergabung dalam aksi mogok kerja bersama di Timika diperkirakan sekitar 4.000-an orang.

Pada Minggu (31/4) malam, sebayak 1.140 karyawan PT Freeport yang selama ini bekerja di Tembagapura juga telah tiba di Timika untuk bergabung dalam kegiatan tersebut.

Jumlah karyawan PT Freeport dan perusahaan-perusahaan kontraktor serta privatisasi yang akan ikut bergabung dalam aksi mogok kerja bersama diperkirakan akan terus bertambah.

Sebanyak 14 Pimpinan Unit Kerja (PUK) perusahaan-perusahaan kontraktor serta privatisasi Freeport telah menyampaikan surat dukungan untuk ikut bergabung dalam aksi mogok bersama yang serentak mereka lakukan pada 9 Mei mendatang.

Yafet mengatakan sejauh ini pihak perusahaan belum melakukan pembatasan jumlah armada bus karyawan dari Tembagapura ke Timika dan sebaliknya.

Para pekerja dari Tembagapura yang ikut dalam aksi mogok kerja bersama di Timika dapat memanfaatkan sarana angkutan yang disediakan oleh pihak perusahaan sesuai jadwal yang tersedia.

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017