Tapaktuan, Aceh,  (ANTARA News) - Sebanyak 26 unit rumah toko (ruko) semi permanen di Kecamatan Labuhanhaji, Kabupaten Aceh Selatan, musnah terbakar pada Selasa dini hari, namun tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.

Camat Labuhanhaji, T Masri kepada wartawan di Labuhanhaji, Selasa menyatakan, kobaran api pertama kali diketahui dari salah seorang korban sekitar pukul 02.30 WIB. Warga tersebut terkejut dan terbangun dari tidurnya ketika merasakan api sedang melalap bangunan tempat tinggalnya.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran yang terjadi secara tiba-tiba di saat warga sedang terlelap tidur tersebut, namun sebanyak dua warga korban sempat mengalami luka-luka ringan (luka lecet) terkena serpihan api dan papan saat meloncat dari lantai dua ruko untuk menghindari kobaran api.

Berdasarkan hasil perhitungan sementara jumlah kerugian musibah kebakaran di Padang Bakau, Gampong (desa) Manggis Harapan itu mencapai Rp5,5 miliar.

Karena mayoritas bangunan yang berdiri berderetan tersebut masih terbuat dari papan (semi permanen) sehingga kobaran api bagaikan secepat kilat menyambar bangunan lainnya. Dalam hitungan tak kurang dari satu jam sebanyak 26 ruko beserta seluruh isinya musnah terbakar rata dengan tanah.

"Saat mengetahui kebakaran api sudah membesar, warga korban dengan cepat langsung berhamburan keluar rumah tanpa berhasil menyelamatkan barang-barangnya kecuali hanya pakaian di badan," ujar dia.

Beruntung pada malam dini hari itu hembusan angin bertiup ke arah laut, sehingga tidak menyambar ke deretan ruko lainnya karena di belakang bangunan yang terbakar tanah kosong.

Tapi jika hembusan angin ke arah badan jalan negara dapat dipastikan ratusan ruko lainnya yang berdiri berderetan di seberang jalan juga akan musnah terbakar, kata T Masri.

Menurutnya, dari 26 unit ruko yang musnah terbakar tersebut mayoritasnya ditempati para pedagang yang berjualan kelontong, foto copy, toko buku dan lain sebagainya.

"Musibah kebakaran ini menimpa sebanyak 28 kepala keluarga atau 91 jiwa penduduk dengan kerugian sementara diperkirakan mencapai Rp5,5 miliar," sebut Camat Labuhanhaji.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan Sufli melaporkan untuk memadamkan kobaran api pihaknya mengerahkan lima unit mobil pemadam kebakaran.

Ke lima unit armada tersebut masing-masing dari Pos Labuhanhaji satu unit, dari Pos Kecamatan Meukek satu unit, dari pos induk Tapaktuan dua unit serta dari bantuan pos Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya satu unit.

"Upaya pemadaman kobaran api berhasil kami lakukan sekitar pukul 04.00 WIB. Namun untuk upaya pemadaman secara menyeluruh baru berhasil sekitar pukul 05.00 WIB," sebut Sufli.

Untuk memenuhi kebutuhan para warga korban, lanjut dia, pihak BPBD Aceh Selatan telah menerjunkan satu unit mobil dapur umum beserta sejumlah personil untuk membantu proses evakuasi warga korban ke tenda darurat sementara.

"Untuk memenuhi tempat tinggal sementara para warga korban, kami juga telah mendirikan tenda darurat, sedangkan mobil dapur umum juga akan ditambah satu lagi dari Dinas Sosial berikut dengan bantuan massa panik," tutup Sufli.

Pewarta: Anwar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017