Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada April 2017 mengalami inflasi sebesar 0,09 persen, yang terjadi akibat penyesuaian tarif listrik untuk rumah tangga 900 VA nonsubsidi, kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Selasa.

Dengan demikian, tingkat inflasi tahun kalender (Januari–April) 2017 sebesar 1,28 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2017 terhadap April 2016) sebesar 4,17 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,12 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,93 persen.

Selanjutnya kelompok sandang sebesar 0,49 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,03 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,27 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,13 persen.


Baca juga: (BPS: penetapan harga eceran tertinggi akan bantu redam inflasi)

Baca juga: (BPS: penyesuaian tarif listrik sumbang inflasi April)

Pewarta: Satyagraha
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017