Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan inflasi April 2017 yang tercatat sebesar 0,09 persen masih dalam rentang yang diharapkan oleh pemerintah.

"Jadi ya cukup baiklah inflasi bulan ini," kata Darmin ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Selasa.

Ia menyebutkan penyumbang inflasi April 2017 terutama ada pada bidang-bidang di luar pangan, seperti listrik, air minum, dan angkutan.

"Inflasinya ada pada bidang-bidang di luar pangan. Pangan kita masih minus," ucap Darmin.

Dalam acara paparan inflasi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto juga memastikan penyesuaian tarif listrik untuk rumah tangga 900 VA nonsubsidi menjadi penyumbang utama tingkat inflasi pada April 2017 sebesar 0,09 persen.

"Penyesuaian tarif listrik ini dampaknya lebih besar, dibandingkan Maret. Terutama bagi pascabayar, yang rata-rata membayar lebih tinggi," kata Suhariyanto.

Ia menjelaskan penyesuaian tarif listrik tersebut memberikan kontribusi besar kepada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar yang tercatat mengalami inflasi pada April sebesar 0,93 persen.

"Kelompok perumahan ini menyumbang inflasi cukup tinggi, namun untungnya bisa dinetralisir oleh kelompok bahan makanan," tutur Suhariyanto.


Baca juga: (BPS: penyesuaian tarif listrik sumbang inflasi April)

Baca juga: (BPS catat inflasi April 0,09 persen)


Kelompok pengeluaran lain yang menyumbang inflasi adalah kelompok sandang yang tercatat inflasi 0,49 persen serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami inflasi 0,27 persen.

Selain itu, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau ikut mengalami inflasi 0,12 persen, diikuti kelompok kesehatan 0,08 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03 persen.

Namun, kelompok bahan makanan mengalami deflasi pada April sebesar 1,13 persen, sehingga menekan pergerakan inflasi, karena turunnya harga komoditas pangan seperti cabai merah, cabai rawit, bawang merah, beras, daging sapi, ikan segar dan telur ayam ras.

Dengan inflasi April tercatat 0,09 persen, maka inflasi tahun kalender Januari-April 2017 telah mencapai 1,28 persen dan inflasi secara tahunan (year on year) sebesar 4,17 persen.

Sebelumnya, BPS mencatat terjadi deflasi Maret 2017 sebesar 0,02 persen, karena turunnya berbagai harga pangan di kelompok bahan makanan.

Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017