Medan (ANTARA News) - Pemerintah sudah menugaskan Bulog untuk menangani kekurangan pasokan bawang merah di dalam negeri untuk menghindari terjadinya gejolak harga di pasar.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Medan, Selasa, mengakui dewasa ini masalah bawang merah bukan hanya pada soal ketersediaan yang belum memadai.

Namun juga pada gejolak harga yang merupakan salah satu dampak kekurangan pasokan.

Dia menyebutkan, harga yang murah di tingkat petani terjadi akibat masih besarnya pengaruh atau peran tengkulak .

Untuk keperluan bibit, pupuk dan lainnya sebagian besar dipenuhi tengkulak .

Harga murah yang diterima petani membuat salah satu faktor kurang banyaknya produksi.

"Oleh karena itu dewasa ini Kementerian Pertanian terus memangkas mata rantai perdagangan agar harga bagua di petani dan Kemendag dan Bulog mengambil peran untuk membantu pengadaaan guna ketersediaan pasokan," kata Enggartiasto.

Bulog ditugasin memasok bawang merah sekitar 15.000 ton untuk memenuhi pasokan.

Gubernur Sumut HT Erry Nuradi mengatakan, Sumut juga masih kekurangan pasokan.

Produksi bawang merah sampai dengan akhir April 2017 misalnya sebesar 3.194 ton dari kebutuhan 3.577 ton per bulan.

Kekurangan bawang biasanya, dipenuhi dari Brebes.

"Klaster bawang merah yang dilakukan BI bekerja sama dengan Pemprov Sumut dan lainnya harus dikembangkan," katanya.

Baca juga: (Bulog perkuat peran Rumah Pangan Kita)

Baca juga: (Mendag jamin ketersediaan pasokan pangan jelang Lebaran)

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017