....Pemerintah sangat mendorong adanya ekplorasi (gas) yang terus-menurus."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meluncurkan dua buku gas bumi mengenai Rencana Induk Neraca Gas Bumi Indonesia 2016 dan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional Tahun (RIJTDGBN) 2016-2030.

"Eksplorasi gas makin lama makin banyak, sementara minyak makin turun. Forum gas ini diharapkan jadi forum yang lebih besar dibanding forum-forum di hulu minyak. Pemerintah sangat mendorong adanya ekplorasi (gas) yang terus-menurus," kata Jonan dalam sambutannya di Forum Gas Nasional di Jakarta, Rabu.

Bertempat di salah satu hotel Jakarta Pusat, Menteri ESDM menjelaskan bahwa inti dari permasalahan migas adalah efisiensi serta peningkatan produksi dalam negeri. "Bagaimana mau beli produk dalam negeri jika harganya saja tidak kompetitif? Ini yang harus diubah," tegasnya.

Sementara itu, peluncuran Buku Neraca Gas Bumi 2016 akan dipakai sebagai acuan rencana pengembangan bisnis dan penetapan kebijakan serta dalam rangka mendukung program Pemerintah dalam penyediaan infrastuktur gas dan program 35.000 MW yang diharapkan mampu memberikan kepastian pasokan gas.

Sementara itu, mendukung pernyataan Jonan, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), I Gusti Nyoman Wiratmaja menjelaskan bahwa dalam buku tersebut juga terdapat laporan yang memandu perencanaan potensi gas Indonesia.

"Buku ini merupakan penyempurnaan dari Neraca Gas Bumi Indonesia yang telah diperbarui sebelumnya (2015-2030) dalam menggambarkan pasokan dan kebutuhan gas bumi di Indonesia baik yang sudah kontrak, committed ataupun yang direncanakan potensi ke depan," ungkap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), I Gusti Nyoman Wiratmaja dalam laporannya.

Untuk melengkapi pengaturan gas bumi, diterbitkan pula Buku RIJTGBN 2016-2030 yang memberikan informasi mengenai penyediaan infrastruktur LNG, CNG, LPG dan fasilitas Pengisian Bahan Bakar Gas yang terintegrasi dengan pipa gas bumi. Buku ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan investasi pengembangan dan pembangunan jaringan transmisi dan distribusi gas bumi bagi Badan Usaha.

Forum Gas Bumi Nasional sendiri bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan membahas isu-isu strategis terkini mengenai gas bumi nasional.

"Acara ini dihadiri kurang lebih 400 peserta yang terdiri dari Kementerian Koordinator bidang Perekonomian dan bidang Kemaritiman, Kementerian Perinsustrian, Bappenas, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, SKK Migas, BPH Migas, Pemerintah Daerah, KKKS, BUMN, BUMD, Badan Usaha Gas Bumi, asosiasi terkait hingga akademisi," jelas Wiratmaja.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017